TEMBOK BERLIN



TEMBOK BERLIN
Setelah Dua Windu Berlalu






Tembok Berlin memiliki panjang 107 kilometer. Kehebatannya tidak cukup kuat menahan glasnost dan perestronika yang didengungkan Pemimpin Uni Soviet, Mikhael Gorbachev pada 9 November 1989, pemimpin Jerman Timur saat itu Gunter Schabowski, menegaskan bahwa kini tembok terbuka untuk perjalanan pribadi.

Tenbok Berlin berdiri pada tanggal 17 Juni 1961, memiliki tinggi 4 meter dan tebal 2 meter,  kini telah roboh dan telah dijebol dua windu silam. Gerbang Brandenburg dijadikan sebagai saksi bisu ketika terjadi penggabungan kembali Jerman tanggal 3 Oktober 1990.

Tembok setinggi 4 meter dibangun penguasa Jerman Timur saat itu, Erich Honecker, untuk menutup Strasse des 17 Juni. Jalan utama ini menghubungkan Berlin bagian Barat  yang dikuasai Amerika Serikat dan sekutunya dengan Berlin bagian yang dikuasai bekas Uni Soviet.

Reichstag gedung Parlemen Jerman, dulu  digunakan Hitler membakar semangat perang, yang tidak dipakai selama tembok berdiri. Letak tembok Berlin hanya beberapa meter dari dinding belakang gedung  dengan arsitektur megah dan unik peninggalan erea kekaisaran Prusia (1701-1871).

Sejak tahun 1990, arsitek Norman melakukan perubahan dalam kubah Reichstag dengan memberikan kaca guna memungkinkan orang kebanyakan dari atas, bisa mengikuti sidang paripurna dan perdebatan di Parlemen.

Pada tahun 1989 tembok berdiri di tengah jalan di kedua sisi gerbang Brandenburg, sisi tembok yang menghadap biasanya penuh dengan lukisan dan tulisan menyerukan kebebasan. Sisi tembok bagian timur praktis bersih, karena tak mungkin orang dari Berlin bagian timur bisa mendekatinya.

Honecker ketika itu membersihkan semua bangunan yang terletak di kawasan sekitar 100 meter dari tembok. Ini zona kematian. Siapa yang masuk ke zona ini pasti mati. Penduduk yang punya rumah di dekat  zona kematian di data lengkap, dan terus dicek setiap waktu. Langkah ini dilakukan guna mencegah ada orang lain yang datang dengan maksud membuat terowongan atau berupaya lari ke wilayah Barat.

Monumen pembantaian

Setelah dua windu berlalu, zona kematian ini sudah sirna. Di sisi kanan gerbang Brandenburg, pemerintah Jerman mempertahankan kawasan kosong ini dengan mendirikan Monumen Holocaust guna mengenang mereka yang tewas dalam upaya mencari kebebasan ke sisi Barat.

Monumen ini berisi sekitar 100 orang dari Berlin Timur yang tewas terbunuh oleh militer Jerman Timur  karena berupaya menerobos tembok melarikan diri. Ada yang berupaya dalam tangki mobil, ada yang menggali terowongan, atau pun nekat berlari melintasi zona kematian.

Korban tewas pertama sejak pertama tembok kukuh ini berdiri adalah Peter Fechter, anak berusia delapan tahun. Fechter yang tinggal di timur tewas pada tanggal 17 Agustus 1962, karena ingin bermain ke rumah temannya di sisi barat. Sedangkan korban terakhir adalah Chris Gueffroy yang tewas pada 6 Februari 1989.

Sebelum berdiri tembok, sekitar 60. 000 warga Berlin lalu lalang kedua sisi kota untuk bekerja. Kegiatan dan aktifitas penting warga ini berhenti total ketika tembok ini berdiri. Hubungan kedua kota masih mungkin melalui trem di atas tanah (S-bahn) atau Checkpoint Charlie (gerbang lalu lintas kendaraan dan manusia) yang dijaga pasukan Amerika Serikat, meskipun ada gerbang lain, namun tidak setenar Charlie.

Februari 1997, sebuah garis merah dicat pada bekas tembok di Checkpoint Charlie guna mengenang keberadaan tembok tadi. Garis merah ini dibuat sepanjang 20 kilometer. Batu bata di tengah jalan disamping Gerbang Brandenburg bagian dari garis peringatan ini.

Berlin sekarang jelas telah berubah sejalan dengan berlalunya waktu selama kurang lebih 16 tahun terakhir. Di samping Reichstag yang tadinya kosong kini telah berdiri bangunan modern berkaitan dengan kegiatan parlemen Jerman. Stasiun Kereta Api Berlin juga mewarnai setiap sisi perubahan.

Sedangkan di wilayah Berlin Timur, sebagian gedung berarsitektur klasik sosialis dari era Stalin dipugar dan renovasi menjadi lebih menawan. Sebuah perubahan yang hebat terlihat pada Menara TV (Fernsehturm) di kawasan Alexanderplatz setinggi 368 meter buatan tahun 1969 juga kian bersinar.

Monumen Tembok Berlin

Tembok Berlin sepanjang 107 kilometer dari total 166 kilometer perbatasan Berlin (barat) dengan wilayah Jerman Timur, hingga kini masih tersisa. Souvenir berupa puing Tembok Berlin yang dijajakan menarik bagi para pelancong yang melakukan perjalanan mengenang sejarah, namun ada juga yang dibiarkan tegak berdiri sepanjang 70 meter. Sisa tembok ini dapat dilihat oleh para turis di Bernauer Strasse, bagi para pelancong yang melintasi sungai Spree dengan menggunakan kapal. Berlin yang terus berubah dan bergerak maju




KLIPING ARTIKEL
BY : PIETER P GERO
              DALAM KOMPAS 15 DESEMBER 2006            



0 Comments:

Post a Comment