1. Hampir tibanya fitnah dan terbukanya dinding
Yakjuj dan Makjuj
Hadis riwayat Zainab binti Jahsy ra.:
Bahwa Nabi saw. bangun dari tidurnya sambil
bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu
bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj
telah terbuka sebesar ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan
jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan
ibu jari). Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita
semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh?
Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (Shahih Muslim No.5128)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hari ini
dinding Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Wuhaib (perawi hadis)
melingkarkan jarinya membentuk angka sembilan puluh (menekuk jari telunjuk
sampai ke pangkal ibu jari). (Shahih Muslim No.5130)
2. Pembenaman tentara yang menyerbu Kakbah
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bergerak-gerak di dalam
tidurnya, maka kami bertanya: Wahai Rasulullah, ketika engkau tidur, engkau
melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan? Beliau menjawab:
Mengherankan! Ada sekelompok manusia dari umatku yang datang menuju
Baitullah karena seorang lelaki Quraisy yang berlindung di Baitullah,
sehingga ketika mereka telah tiba di suatu padang sahara mereka dibenamkan.
Kami bertanya: Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul manusia?
Beliau menjawab: Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar, orang
yang terpaksa dan ada juga orang yang dalam perjalanan mereka seluruhnya
binasa dalam satu waktu lalu mereka akan dibangkitkan oleh Allah di tempat
yang berbeda-beda sesuai dengan niat mereka. (Shahih Muslim No.5134)
3. Turunnya fitnah bagaikan turunnya air hujan
Hadis riwayat Usamah ra.:
Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan
tinggi di Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang
aku lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di
antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan. (Shahih Muslim
No.5135)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi
fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik
daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang
berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang
terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang
siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung.
(Shahih Muslim No.5136)
4. Jika dua orang muslim bertarung,
masing-masing menghunus pedang
Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila
dua orang muslim saling bertarung dengan menghunus pedang mereka, maka
pembunuh dan yang terbunuh, keduanya akan masuk neraka. Aku (Abu Bakrah)
bertanya atau beliau ditanya: Wahai Rasulullah, kalau yang membunuh itu
sudah jelas berdosa, tetapi bagaimana dengan yang terbunuh? Beliau
menjawab: Karena sesungguhnya ia juga ingin membunuh saudaranya. (Shahih
Muslim No.5139)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan
terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga
pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah
satu. (Shahih Muslim No.5142)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan
terjadi hari kiamat kecuali setelah banyak peristiwa haraj. Mereka
bertanya: Wahai Rasulullah, apakah haraj itu? Beliau menjawab: Pembunuhan,
pembunuhan. (Shahih Muslim No.5143)
5. Pemberitahuan Nabi saw. tentang apa yang akan
terjadi hingga hari kiamat
Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.:
Hudzaifah bin Yaman berkata: Demi Allah, aku
adalah orang yang paling mengetahui setiap fitnah yang akan terjadi dari
sejak zamanku sekarang sampai hari kiamat, karena Rasulullah saw. pernah
membisikkan kepadaku sesuatu tentang hal itu yang tidak pernah dibicarakan
kepada orang selainku. Tetapi Rasulullah saw. pernah bersabda ketika beliau
bicara dalam suatu majelis yang aku hadiri tentang fitnah. Kemudian
Rasulullah saw. bersabda sambil menyebutkan satu-persatu fitnah-fitnah itu
di antaranya adalah tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan sesuatu apa
pun, di antaranya juga ada fitnah yang seperti hembusan angin musim panas,
ada yang kecil dan ada yang besar. (Shahih Muslim No.5146)
Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai
Euphrat menyingkap gunung emas
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat
tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga
manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah
dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang
dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (Shahih Muslim
No.5152)
7. Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul
dari tanah Hijaz
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak
akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz yang dapat menerangi
leher-leher unta di Basrah. (Shahih Muslim No.5164)
8. Fitnah itu akan terjadi di tempat terbitnya
matahari, tempat dua tanduk setan muncul
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda
sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan
terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana.
Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)
9. Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus
menyembah Dzul Khalashah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan
terjadi sebelum pinggul-pinggul kaum wanita suku Daus bergoyang di
sekeliling Dzul Khalashah, yaitu sebuah berhala yang disembah suku Daus di
Tabalah pada zaman jahiliah. (Tabalah adalah nama daerah di Yaman). (Shahih
Muslim No.5173)
10. Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang
melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si
mayit karena beratnya cobaan dunia
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak
akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain lalu berkata:
Alangkah senangnya bila aku menempati tempatnya!. (Shahih Muslim No.5175)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak
akan terjadi sebelum seorang lelaki muncul dari Qahthan menggiring manusia
dengan tongkatnya. (Shahih Muslim No.5182)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak
akan terjadi sebelum kalian memerangi suatu kaum yang wajahnya seperti
perisai dan kiamat tidak akan tiba sebelum kalian memerangi suatu kaum yang
sandalnya terbuat dari bulu. (Shahih Muslim No.5184)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti
akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga
batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!.
(Shahih Muslim No.5200)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak
akan terjadi sebelum kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi, lalu kaum
muslimin dapat mengalahkan (membunuh) mereka, sampai-sampai seorang Yahudi
bersembunyi di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon itu berseru: Hai
orang muslim, hai hamba Allah, ini seorang Yahudi di belakangku, kemari dan
bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad (sejenis pohon cemara atau pohon
berduri), karena pohon itu adalah pohon orang Yahudi. (Shahih Muslim
No.5203)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Kiamat tidak
akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah
sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih
Muslim No.5205)
11. Tentang Ibnu Shayyad
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia
berkata:
Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia
berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap
bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah
saw. bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya!
Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah
mendengar Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah
dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di
Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir
pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu
kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku
tentang perkara itu. (Shahih Muslim No.5209)
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Muhammad Al-Munkadir ia berkata: Aku
melihat Jabir bin Abdullah bersumpah demi Allah bahwa Ibnu Shaid adalah
seorang Dajjal, maka aku bertanya: Kenapa kamu bersumpah demi Allah? Dia
menjawab: Aku mendengar Umar bersumpah tentang hal itu di hadapan Nabi saw.
dan beliau tidak mengingkarinya. (Shahih Muslim No.5214)
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa Umar bin Khathab pergi bersama Rasulullah
saw. dalam suatu rombongan menuju tempat Ibnu Shayyad dan menjumpainya
sedang bermain dengan anak-anak kecil di dekat gedung Bani Maghalah,
sedangkan pada waktu itu Ibnu Shayyad sudah mendekati usia balig. Ia tidak
merasa kalau ada Nabi saw. sehingga beliau menepuk punggungnya lalu Nabi
berkata kepada Ibnu Shayyad: Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan
Allah? Ibnu Shayyad memandang beliau lalu berkata: Aku bersaksi bahwa
engkau adalah utusan orang-orang yang buta huruf. Lalu Ibnu Shayyad balik
bertanya kepada Rasulullah saw.: Apakah engkau bersaksi bahwa aku utusan
Allah? Beliau menolaknya dan bersabda: Aku beriman kepada Allah dan para
rasul-Nya. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya: Apa yang kamu lihat? Ibnu
Shayyad berkata: Aku didatangi orang yang jujur dan pendusta. Maka
Rasulullah saw. bersabda: Perkara ini telah menjadi kabur bagimu. Lalu
Rasulullah melanjutkan: Aku menyembunyikan sesuatu untukmu. Ibnu Shayyad
berkata: Asap. Beliau bersabda: Pergilah kau orang yang hina! Kamu tidak
akan melewati derajatmu! Umar bin Khathab berkata: Wahai Rasulullah,
izinkan aku memenggal lehernya! Beliau bersabda: Kalau dia Dajjal, dia
tidak akan dapat dikalahkan, kalau bukan maka tidak ada baiknya kamu
membunuh dia. Salim bin Abdullah berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar
berkata: Sesudah demikian, Rasulullah dan Ubay bin Kaab Al-Anshari pergi
menuju ke kebun korma di mana terdapat Ibnu Shayyad. Setelah masuk ke kebun
beliau segera berlindung di balik batang pohon korma mencari kelengahan
untuk mendengarkan sesuatu yang dikatakan Ibnu Shayyad sebelum Ibnu Shayyad
melihat beliau. Maka Rasulullah saw. dapat melihat ia sedang berbaring di
atas tikar kasar sambil mengeluarkan suara yang tidak dapat dipahami.
Tiba-tiba ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah saw. yang sedang bersembunyi
di balik batang pohon korma lalu menyapa Ibnu Shayyad: Hai Shaaf, (nama
panggilan Ibnu Shayyad), ini ada Muhammad! Lalu bangunlah Ibnu Shayyad.
Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Seandainya ibunya membiarkannya, maka
akan jelaslah perkara dia. Diceritakan oleh Salim, bahwa Abdullah bin Umar
berkata: Maka Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah orang banyak lalu
memuji Allah dengan apa yang layak bagi-Nya kemudian menyebut Dajjal seraya
bersabda: Sungguh aku peringatkan kamu darinya dan tiada seorang nabi pun
kecuali pasti memperingatkan kaumnya dari Dajjal tersebut. Nabi Nuh as.
telah memperingatkan kaumnya, tetapi aku terangkan kepadamu sesuatu yang
belum pernah diterangkan nabi-nabi kepada kaumnya. Ketahuilah, Dajjal itu
buta sebelah matanya, sedangkan Allah Maha Suci lagi Maha Luhur tidak buta.
(Shahih Muslim No.5215)
12. Dajjal dan sifat-sifatnya
Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang nabi
kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta
sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan
Tuhanmu tidak buta sebelah mata dan di antara kedua matanya tertulis
"kaaf", "faa", "raa". (Shahih Muslim No.5219)
Hadis riwayat Hudzaifah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu buta mata
kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah
surga dan surganya adalah neraka. (Shahih Muslim No.5222)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Inginkah kamu sekalian
aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah
diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata,
ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang
dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian
terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. (Shahih
Muslim No.5227)
13. Ciri-ciri Dajjal, ia tidak dapat memasuki
Madinah, ia mematikan dan menghidupkan seorang beriman
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia
berkata:
Suatu hari Rasulullah saw. pernah bercerita
kepada kami suatu cerita panjang tentang Dajjal. Di antara yang beliau
ceritakan kepada kami adalah: Ia akan datang tetapi ia diharamkan memasuki
jalan-jalan Madinah, kemudian ia tiba di tanah lapang tandus yang berada di
dekat Madinah. Lalu pada hari itu keluarlah seorang lelaki yang terbaik di
antara manusia atau termasuk manusia terbaik menemuinya dan berkata: Aku
bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah saw.
kepada kami. Dajjal berkata: Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuh
orang ini lalu menghidupkannya lagi, apakah kamu masih meragukan perihalku?
Mereka berkata: Tidak! Maka Dajjal membunuhnya lalu menghidupkannya
kembali. Ketika telah dihidupkan, lelaki itu berkata: Demi Allah, aku
sekarang lebih yakin tentang dirimu dari sebelumnya. Maka Dajjal itu hendak
membunuhnya kembali, namun ia tidak kuasa melakukannya. (Shahih Muslim
No.5229)
14. Dajjal adalah perkara kecil bagi Allah
Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra., ia
berkata:
Tidak ada seorang yang bertanya kepada Nabi saw.
tentang Dajjal lebih banyak dari apa yang aku tanyakan. Beliau bersabda:
Kenapa kamu bersusah-payah menanyakan hal itu? Sesungguhnya ia tidak akan
membahayakan kamu. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, mereka mengatakan bahwa
Dajjal itu membawa makanan dan sungai? Beliau menjawab: Perkaranya lebih
ringan di hadapan Allah dari itu. (Shahih Muslim No.5231)
15. Kisah mata-mata Dajjal
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada satu negeri
yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah, dan tidak ada satu
jalan di Madinah, kecuali terdapat malaikat yang berbaris menjaganya. Maka
Dajjal singgah di daerah rawa, kemudian Madinah bergoncang tiga kali
goncangan, sehingga seluruh orang kafir dan munafik keluar dari sana menuju
ke tempat Dajjal. (Shahih Muslim No.5236)
16. Dekatnya waktu kiamat
Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil
memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus
(menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan
dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Waktu aku diutus
(menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua
jari ini. (Shahih Muslim No.5245)
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Apabila orang-orang Arab badui datang menghadap
Nabi saw. mereka bertanya: Kapankah kiamat akan tiba? Lalu beliau memandang
kepada orang yang paling muda di antara mereka dan bersabda: Seandainya dia
hidup, sebelum dia menjadi tua renta, maka kiamat akan terjadi. (Shahih
Muslim No.5248).
Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah
saw.: Kapankah kiamat akan tiba? Di sebelahnya terdapat seorang pemuda
Ansar yang masih belia bernama Muhammad, maka Rasulullah saw. bersabda:
Ketika pemuda ini hidup lama, maka sebelum ia mencapai usia tua renta
kiamat sudah tiba. (Shahih Muslim No.5249)
17. Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Jarak waktu antara dua
tiupan sangkakala itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu
Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat
menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku
tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia
menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi:
Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti
tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali
semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang
itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. (Shahih Muslim
No.5253)
|
Bagaimanakah Syurga dan Ahlinya - Tanbihul
Ghafilin
Abul Laits As-Samarqandi dalam kitab beliau
Tanbihul Ghafilin atau Peringatan Bagi Yang Lupa. Menceritakan perihal
Syurga.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu
Hurairah r.a. berkata: "Ya Rasullullah, dari apakah dibuat syurga
itu?" Jawab Nabi Muhammad
s.a.w.: "Dari air." Kami bertanya: "Beritakan tentang
bangunan syurga." Jawab Nabi
Muhammad s.a.w.: "Satu bata dari emas dan satu bata dari perak, dan
lantainya kasturi yang semerbak harum, tanahnya dari za'faran, kerikilnya
mutiara dan yakut, siapa yang masuk dalamnya senang tidak susah, kekal
tidak mati, tidak lapuk pakaiannya, tidak berubah mukanya."
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
"Tiga macam doa yang tidak akan tertolak: Imam (pemimpin, hakim) yang
adil, dan orang puasa ketika berbuka dan orang yang teraniaya, maka doanya
terangkat diatas awan, dilihat oleh Tuhan lalu berfirman: "Demi
kemuliaan dan kesabaranKu, Aku akan bela padamu walau hanya menanti
masanya."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: " Sesungguhnya
didalam syurga ada pohon besar sehingga seorang yang berkenderaan dapat
berjalan dibawah naungannya selama seratus tahun tidak putus naungannya,
bacalah: Wa dhillin mamdud (Yang bermaksud) Dan naungan yang memanjang
terus. Dan didalam syurga kesenangannya yang tidak pernah dilihat mata atau
didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati (perasaan)
manusia. Bacalah kamu: Fala ta'lamu nafsun maa ukh fia lahum min qurrati
a'yunin jazza'an bima kanu ya'malun (Yang bermaksud) Maka tidak seorang pun
yang mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang
memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang telah mereka lakukan. Dan tempat
pecut didalam syurga lebih baik dari dunia siisinya. Bacalah ayat: Faman
zuhziha aninnari wa udkhillal jannata faqad faza (Yang bermaksud) Maka
siapa dijauhkan dari api dan dimasukkan dalam syurga bererti telah
untung."
Ibn Abbas r.a. berkata: "Sesungguhnya
didalam syurga ada bidadari yang dijadikan dari empat macam iaitu misik,
ambar, kafur dan za'faran, sedang tanahnya dicampur dengan air hidup
(hayawan), dan setelah dijadikan maka semua bidadari asyik kepadanya,
andaikan ia berludah dalam laut tentu menjadi tawar airnya, tercantum
dilehernya(barangkali seperti kalung atau lokek): Siapa yang ingin mendapat
isteri seperti aku, maka hendaklah taat kepada Tuhanku."
Mujahid berkata: "Bumi syurga dari perak,
dan tanahnya dari misik, dan urat-urat pohonnya dari perak, sedang dahannya
dari mutiara dan zabarjad, sedang daun dan buahnya dibawah itu, maka siapa
yang makan sambil berdiri tidak sukar, dengan duduk juga tidak sukar, dan
sambil berbaring juga tidak sukar, kemudian membaca ayat: Wa dzulillat
quthufuha tadzlila. (Yang bermaksud) Dan dimudahkan buah-buahnya sehingga
semudah-mudahnya. Sehingga dapat dicapai oleh orang yang berdiri maupun
yang duduk dan berbaring.
Abu hurairah r.a. berkata: "Demi Allah yang
menurunkan kitab pada Nabi Muhammad s.a.w. Sesungguhnya ahli syurga tiap
saat bertambah elok cantiknya, sebagaimana dahulu didunia bertambah
tua."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Shuhaib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud:
"Apabila ahli syurga telah masuk kesyurga dan ahli neraka telah masuk
keneraka, maka ada seruan: Hai ahli syurga, Allah akan menepati janji-Nya
kepada kamu. Mereka berkata: "Apakah itu, tidakkah telah memberatkan
timbangan amal kami dan memutihkan wajah kami dan memasukkan kami kedalam
syurga dan menghindarkan kami dari neraka. Maka Allah membukakan bagi
mereka hijab sehingga mereka dapat melihatNya, demi Allah yang jiwaku ada
ditanganNya belum pernah mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada
melihat zat Allah."
Anas bin Malik r.a. berkata: "Jibril datang
kepada Nabi Muhammad s.a.w. membawa cermin putih yang ditengahnya ada titik
hitam, maka Nabi Muhammad s.a.w. bertanya kepada Jibril: "Apakah
cermin yang putih ini?" Jawabnya: "Ini hari Jumaat dan titik
hitam ini saat mustajab yang ada dihari Jumaat, telah dikurniakan untuk mu
dan untuk ummat mu, sehingga ummat-ummat yang sebelumnya berada
dibelakangmu, iaitu Yahudi dan Nashara (kristian) dan saat dihari Jumaat,
jika seorang mukmin bertepatan berdoa untuk kebaikan pada saat itu pasti ia
akan diterima oleh Allah, atau berlindung kepada Allah dari suatu bahaya,
pasti akan dihindarkannya, dan hari Jumaat dikalangan kami (Malaikat)
dinamakan Yaumal Mazid (hari tambahan)."
Nabi Muhammad s.a.w. bertanya lagi: "Apakah
Yaumal Mazid itu?" Jawab Jibril: "Tuhan telah membuat lembah
disyurga Jannatul Firdaus, disana
ada anak bukit dari misik kasturi dan pada tiap-tiap hari Jumaat disana
disediakan mimbar-minbar dari nur (cahaya) yang diduduki oleh para Nabi, dan
ada mimbar-mimbar dari emas bertaburan permata yaqut dan zabarjada diduduki
para siddiqin, suhada dan solihin, sedang orang-orang ahli ghurof (yang
dibilik syurga) berada dibelakang mereka diatas bukit kecil itu berkumpul
menghadap kepada Tuhan untuk memuja muji kepada Allah, lalu Allah
berfirman: "Mintalah kepadaKu." Maka semua minta (Kami mohon
keridhaanMu) Jawab Allah:"Aku telah redho kepadamu, keridhoan sehingga
kamu Aku tempatkan dirumahKu dan Aku muliakan kamu." Kemudian Allah
menampakkan kepada mereka sehingga mereka dapat melihat zatNya, maka tidak
ada hari yang mereka suka sebagaimana hari Jumaat kerana mereka merasa
bertambahnya kemuliaan dan
kehormatan mereka.
Dalam lain riwayat: Allah menyuruh kepada
Malaikat: "Berikan makan kepada para waliKu.", maka dihidangkan
berbagai makanan maka terasa pada tiap suap rasa yang lain dari semuanya,
bahkan lebih lazat sehingga bila selesai makan, diperintahkan oleh Allah:
"Berikan minum kepada hamba-hambaKu." maka diberi minum yang
dapat dirasakan kelazatannya pada tiap teguk dan ketika telah selesai maka
Tuhan berfirman: "Akulah Tuhanmu telah menepati apa yang Aku janjikan
kepadamu dan kini kamu boleh minta, nescaya Aku berikan permintaanmu."
Jawab mereka: "Kami minta ridhoMu. kami minta ridhoMu." dua tiga
kali. Dijawab oleh Allah: "Aku ridho kepadamu bahkan masih ada
tambahan lagi daripadaKu, pada hari ini Aku muliakan kamu dengan
penghormatan yang terbesar dari semua yang telah kamu terima." Maka
dibukakan hijab sehingga mereka dapat melihat dzat Allah yang Maha Mulia
sekehendak Allah, maka segera mereka bersujud kepada Allah sekehendak Allah
sehingga Allah menyuruh mereka: "Angkatlah kepalamu sebab kini bukan
masa beribadat." Maka disitu mereka lupa pada nikmat-nikmat yang
sebelumnya dan terasa benar bahawa tidak ada nikmat lebih besar daripada
melihat dzat Allah yang Maha Mulia. Kemudian mereka kembali maka semerbak
bau harum dari bawah Arsy dari bukit kasturi yang putih dan ditaburkan
diatas kepala mereka, diatas ubun-ubun kuda mereka, maka apabila mereka kembali kepada
isteri-isterinya terlihat bertambah indah lebih dari semula ketika mereka
meninggalkan mereka sehingga isteri-isteri mereka berkata: "Kamu kini
lebih elok dari yang biasa."
Abul-Laits berkata: "Terbuka hijab, bererti
hijab yang menutupi mereka untuk melihat-Nya. Dan erti melihat kepadaNya
iaitu melihat kebesaran yang belum pernah terlihat sebelumnya tetapi
kebanyakkan ahli ilmu mengertikan: Melihat dzat Allah tanpa
perumpamaan."
Ikrimah berkata: "Ketangkasan ahli syurga
bagaikan orang berumur 33 tahun lelaki dan perempuan sama-sama, sedang
tingginya enam puluh hasta, setinggi nabi Adam a.s. muda-mudi yang masih
bersih halus tidak berjanggut, bola matanya, memakai tujuh puluh macam
perhiasan, yang berubah warnanya tiap-tiap jam, tujuh puluh macam warna,
maka dapat melihat mukanya dimuka isterinya, demikian pula didadanya,
dibetisnya, demikian pula isterinya dapat melihat wajahnya diwajah
suaminya, didada dan dibetisnya, mereka tidak berludah dan tidak beringus,
lebih-lebih yang lebih kotor, maka lebih jauh."
Dalam lain riwayat: "Andaikan seorang
wanita syurga menunjukkan tapak tangannya dari langit nescaya akan
menerangi antara langit dan bumi."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya Zaid bin
Arqam r.a. berkata: "Seorang ahlil kitab datang kepada Nabi Muhammad
s.a.w. dan bertanya: "Ya Abal-Qasim, apakah kau nyatakan bahawa orang
syurga itu makan dan minum?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Ya,
demi Allah yang jiwa Muhammad ada ditanganNya, seorang ahli syurga diberi
kekuatan seratus orang dalam makan, minum dan jima (bersetubuh)." Dia
berkata: "Sedang orang yang makan, minum ia lazimnya berhajat, sedang
syurga itu bersih tidak ada kekotoran? Jawab Nabi Muhammad s.a.w. :
"Hajat seseorang itu berupa peluh yang berbau harum bagaikan
kasturi."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Mu'tah bin Sumai mengenai firman Allah s.w.t.: "Thuba lahum wa husnu
ma ab."
Thuba ialah pohon pokok disyurga yang dahannya
dapat menaungi tiap rumah disyurga, didalamnya berbagai macam buah dan
dihinggapi burung-burung besar sehingga bila seorang ingin memakan burung
dapat memanggilnya dan segera jatuh diatas meja makannya, dan dapat makan
sayap yang sebelah berupa dinding(kukus, sup terlebih kurang serupa) dan
yang lain berupa panggangan, kemudian bila telah selesai ia terbang
kembali."
Dari Al'amasy dari Abu Salih dari Abu Hurairah
r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: "Rombongan pertama
akan masuk syurga dari ummatku bagaikan bulan purnama, kemudian yang
berikutnya bagaikan bintang yang amat terang dilangit, kemudian sesudah itu
menurut tingkatnya masing-masing, mereka tidak kencing dan buang air, tidak
berludah dan tidak ingus, sisir rambut mereka dari emas dan ukup-ukup
mereka dari kayu gahru yang harum dan peluh mereka kasturi dan bentuk
mereka seperti seorang yang tingginya bagaikan Adam a.s. enam puluh
hasta."
Ibn Abbas r.a. berkata: "Nabi Muhammad
s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya ahli syurga itu muda semua, polos,
halus, tidak ada rambut kecuali dikepala, alis dan idep (dikelopak mata),
sedang janggut, kumis, ketiak dan kemaluan polos tidak ada rambut, tinggi
mereka setinggi Nabi Adam a.s. enam puluh hasta, usianya bagaikan Nabi Isa
a.s 33 tahun, putih rupanya, hijau pakaiannya, dihidangkan kepada mereka
hidangan, maka datang burung dan berkata: "Hai waliyullah, saya telah
minum dari sumber salsabil dan makan dari kebun syurga dan buah-buahan,
rasanya sebelah badanku masakan dan yang sebelahnya gorengan, maka dimakan
oleh orang itu sekuatnya."
Dan tiap orang wali mendapat tujuh puluh
perhiasan, tiap perhiasan berbeza warna dengan yang lain, sedang
jari-jarinya ada sepuluh cincin, terukir pada yang pertama: Salam alaikum
bima shobartum, dan yang kedua: Ud khuluha bisalamin aminin, yang ketiga :
Tilkal janatullati urits tumu ha bima kuntum ta'malun, yang keempat:
Rufi'at ankumul ahzana wal humum, yang kelima: Albasakum alhuli wal hulal,
yang keenam Zawwa jakum ul hurul iin, yang ketujuh: Walakum fihamatasy
tahihil anfusu wa taladzzul a'yun wa antum fiha khalidun, yang kelapan:
Rafaq tumunnabiyina wassiddiqin, yang kesembilan: Shirtum syababa laa
tahromun dan yang kesepuluh: Sakantum fi jiwari man laa yu'dzil
jiran."
Ertinya:
1. Salam alaikum bima shobartum (Selamat
sejahtera kamu kerana kesabaran kamu)
2. Ud khuluha bisalamin aminin (Masuklah kesyurga
dengan selamat dan aman)
3.Tilkal janatullati urits tumu ha bima kuntum
ta'malun (Itulah syurga yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu)
4. Rufi'at ankumul ahzana wal humum ( Telah dihindarkan dari kamu semua risau
dan dukacita)
5. Albasakum alhuli wal hulal (Kami berimu pakaian dan perhiasan)
6. Zawwa jakum ul hurul iin (Kami kahwinkan kamu dengan bidadari)
7. Walakum fihamatasy tahihil anfusu wa
taladzzul a'yun wa antum fiha khalidun (Untuk mu dalam syurga segala
keinginan dan menyenangkan pandangan matamu.)
8. Rafaq tumunnabiyina wassiddiqin (Kamu telah
berkumpul dengan para Nabi dan Siddiqin)
9. hirtum syababa laa tahromun (Kamu menjadi muda dan tidak tua
selamanya)
10. Sakantum fi jiwari man laa yu'dzil
jiran (Kamu tinggal dengan tetangga
yang tidak mengganggu tetangganya.)
Abul-Laits berkata: "Siapa yang ingin
mendapat kehormatan itu hendaklah menepati lima perkara ini iaitu:
1.
Menahan dari maksiat kerana firman Allah s.w.t.: "Wa nahannafsa anil
hawa fainnal jannat hiyal ma'wa yang bermaksud "Dan menahan nasfu dari
maksiat maka syurga tempatnya."
2. Rela
dengan pemberian yang sederhana sebab tersebut dalam hadis: "Harga
syurga itu ialah tidak rakus pada dunia."
3.
Rajin pada tiap taat dan semua amal kebaikan sebab kemungkinan amal itu
yang menyebabkan pengampunan dan masuk syurga seperti firman Allah s.w.t. :
"Itu syurga yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu."
4.
Cinta pada orang-orang yang soleh dan bergaul dengan mereka sebab mereka
diharapkan syafa'atnya sebagaimana dalam hadis: "Perbanyaklah kawan
kerana tiap kawan itu ada syafa'atnya pada hari kiamat."
5.
Memperbanyakkan doa dan minta masuk syurga dan husnul khotimah.
Sebagaimana ahli hikmah berkata: "Condong
kepada dunia setelah mengetahui pahala bererti satu kebodohan dan tidak
bersungguh-sungguh beramal setelah mengetahui besarnya pahala bererti lemah
malas dan di syurga ada masa istirehat tidak dapat dirasakan kecuali oleh
orang yang tidak pernah istirehat didunia dan ada kepuasan yang tidak dapat
dirasakan kecuali oleh orang yang meninggalkan berlebihan didunia, dan
cukup dengan kesederhanaan yang ada didunia.
Ada seorang zahid makan sayur dan garam, lalu
ditegur oleh orang: "Kamu cukup dengan itu tanpa roti?" Jawabnya:
Saya jadikan makanan ini untuk syurga sedang kau jadikan untuk w.c, kau
makan segala yang lazat dan akhirnya ke w.c, sedang saya makan sekadar
untuk menguatkan taat, semoga saya sampai kesyurga."
Ibrahim bin Adham ketika masuk ketempat
permandian dilarang oleh penjaganya: "Jangan masuk kecuali jika
membayar wangnya." Maka ia menangis dan berdoa: "Ya Allah,
seorang untuk masuk kerumah syaitan tidak diizinkan tanpa wang, maka
bagaimana saya akan masuk ketempat para Nabi dan Siddiqin tanpa upah?"
Tersebut dalam wahyu yang diturunkan pada
sebahagian para Nabi itu: "hai Anak Adam, kau membeli neraka dengan
harga mahal dan tidak mau membeli syurga dengan harga murah." Ertinya:
Adakalanya pengeluaran untuk maksiat itu banyak dan ringan, tetapi untuk
sedekah kebaikan sedikit dan berat."
Abu Hazim berkata: "Andaikata syurga itu
tidak dapat dicapai kecuali dengan meninggalkan kesukaannya didunia,
nescaya itu ringan dan sedikit untuk mendapat syurga, dan andaikan neraka
itu tidak dapat dihindari kecuali dengan menanggung semua kesukaran-kesukaran
dunia, niscaya itu ringan dan sedikit disamping keselamatan dineraka.
Padahal kamu dapat masuk dan selamat dari neraka dengan sabar menderita
satu peratus dari kesukaran."
Yahya bin Mu'adz Arrazi berkata:
"Meninggalkan dunia berat tetapi meninggalkan syurga lebih berat,
sedang maharnya syurga ialah meninggalkan dunia."
Anas bin Malik r.a berkata: "Nabi Muhammad
s.a.w. bersabda: "Siapa yang minta kepada Allah syurga sampai tiga
kali, maka syurga berdoa: "Ya Allah, masukkan ia kesyurga" dan siapa
berlindung kepada Allah dari neraka tiga kali maka neraka berdoa: "Ya
Allah, hindarkan ia dari neraka."
Semoga Allah s.w.t. menghindarkan kami dari
neraka dan memasukkan kami kedalam syurga. Dan andaikan didalam syurga itu
tidak ada apa-apa kecuali bertemu dengan kawan-kawan nescaya itu sudah enak
dan baik, maka bagaimana padahal disyurga itu segala kehormatan dan
kepuasan itu semua ada.
Anas bin Malik r.a. berkata: "Nabi Muhammad
s.a.w. bersabda: "Didalam syurga ada pasar tetapi tidak ada jual beli,
hanya orang-orang berkumpul membicarakan keadaan ketika didunia, dan cara
beribadat, bagaimana keadaan antara si fakir dengan si kaya, dan bagaimana
keadaan sesudah mati dan lama binasa dalam kubur sehingga sampai ke
syurga."
Abul-laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: "Manusia semua akan berdiri didekat
neraka, kemudian mereka menyeberang diatas sirat (jambatan) diatas neraka,
masing-masing menurut amal perbuatannya, ada yang menyeberang bagaikan
kilat, ada yang bagaikan angin kencang, ada yang bagaikan kuda yang cepat
larinya, dan seperti lari orang, dan ada yang bagaikan terbang burung, dan
ada yang seperti unta yang cepat dan yang akhir berjalan diatas kedua ibu
jari kakinya, kemudian tersungkur dalam neraka dan sirat itu licin, halus,
tipis, tajam semacam pedang, berduri sedang dikanan kirinya Malaikat yang
membawa bantolan(seperti cemeti yang bercangkuk-cangkuk) untuk membantol (menyeret) orang-orang, maka
ada yang selamat, ada yang luka-luka tetapi masih selamat dan ada yang
langsung tersungkur kedalam api neraka, sedang para Malaikat itu sama-sama
berdoa: "Robbi sallim saliim" (Ya Tuhan, selamatkan, selamatkan)
dan ada orang yang berjalan sebagai orang yang terakhir masuk kesyurga,
maka ia selamat dari sirat, terbuka baginya pintu syurga dan merasa tidak
ada tempat baginya disyurga, sehingga dia berdoa: "Ya Tuhan, tempat
saya disini." Jawab Tuhan: "Kemungkinan jika Aku beri kamu tempat
ini lalu minta yang lainnya." Jawabnya: "Tidak, demi kemuliaanMu."
Maka ditempatkan disitu, kemudian diperlihatkan kepadanya tempat yang lebih
baik, sehingga dia merasakan kerendahan tempat yang diberikan kepadanya,
lalu ia berkata: "Ya Tuhan, tempatkanlah aku disitu." Dijawab
oleh Tuhan: "Kemungkinan jika Aku beri kamu tempat ini lalu minta yang
lainnya." Jawabnya: "Tidak, demi kemuliaanMu." kemudian
diperlihatkan kepadanya syurga yang lebih baik, sehingga ia merasa bahawa
tempatnya masih rendah, tetapi ia diam tidak berani minta beberapa lama
sehingga ditanya: "Apakah kau tidak minta?" Jawabnya: "Saya
sudah minta sehingga merasa malu." Maka firman Allah s.w.t.:
"Untukmu sebesar dunia sepuluh kali, maka inilah yang terendah tempat
disyurga."
Abdullah bin Mas'ud berkata: "Nabi Muhammad
s.a.w. jika menceritakan ini maka tertawa sehingga terlihat gigi
gerahamnya."
Dalam hadis: "Diantara wanita-wanita
didunia ini ada yang kecantikannya melebihi dari bidadari kerana amal
perbuatannya ketika didunia."
Firman Allah s.w.t.: "Inna ansya'nahunna
insya'a, fija'alnahunna abkara uruban atraba li ash habil yamin." yang
bermaksud: "Kami cipta mereka baru dan Kami jadikan mereka tetap gadis
yang sangat kasih dan cinta, juga tetap sebaya umurnya, untuk orang-orang
ahlil yamin."
|
Bagaimanakah Neraka dan Ahlinya
Tanbihul Ghafilin
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Api neraka telah
dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu
tahun sehingga putih, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga gelap
bagaikan malam yang kelam."
Diriwayatkan bahawa Yazid bin Martsad selalu
menangis sehingga tidak pernah kering air matanya dan ketika ditanya, maka
dijawabnya: Andaikata Allah s.w.t. mengancam akan memanjarakan aku didalam
bilik mandi selama seribu tahun. nescaya sudah selayaknya air mataku tidak
berhenti maka bagaimana sedang kini telah mengancam akan memasukkan aku
dalam api neraka yang telah dinyalakan selama tiga ribu tahu."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
mujahid berkata: "Sesungguhnya dijahannam ada beberapa perigi berisi
ular-ular sebesar leher unta dan kala sebesar kaldai, maka larilah
orang-orang ahli neraka keular itu, maka bila tersentuh oleh bibirnya
langsung terkelupas rambut, kulit dan kuku dan mereka tidak dapat selamat dari
gigitan itu kecuali jika lari kedalam neraka."
Abdullah bin Jubair meriwayatkan bahawa
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bahawa didalam neraka ada ular-ular
sebesar leher unta, jika menggigit maka rasa redih bisanya tetap terasa
hingga empat puluh tahun. Juga didalam neraka ada kala sebesar kaldai, jika
menggigit maka akan terasa pedih bisanya selama empat puluh tahun."
Al-a'masy dari Yasid bin Wahab dari Ibn Mas'ud
berkata: "Sesungguhnya apimu ini sebahagian dari tujuh puluh bagian
dari api neraka, dan andaikan tidak didinginkan dalam laut dua kali nescaya
kamu tidak dapat mempergunakannya."
Mujahid berkata: "Sesungguhnya apimu ini
berlindung kepada Allah s.w.t. dari neraka jahannam." Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka iaitu
seorang yang berkasutkan dari api nerka, dan dapat mendidihkan otaknya,
seolah-olah ditelinganya ada api, dan giginya berapi dan dibibirnya ada wap
api, dan keluar ususnya dari bawah kakinya, bahkan ia merasa bahawa dialah
yang terberat siksanya dari semua ahli neraka, padahal ia sangat ringan
siksanya dari semua ahli neraka."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Abdullah bin Amr r.a. berkata: "Orang-orang neraka memanggil Malaikat
Malik tetapi tidak dijawab selama empat puluh tahun, kemudian dijawabnya:
"Bahawa kamu tetap tinggal dalam neraka." Kemudian mereka berdoa
(memanggil) Tuhan: "Ya Tuhan, keluarkanlah kami dari neraka ini, maka
bila kami mengulangi perbuatan-perbuatan kami yang lalu itu bererti kami
zalim." Maka tidak dijawab selama umur dunia ini dua kali, kemudian
dijawab: "Hina dinalah kamu didalam neraka dan jangan
berkata-kata."
Demi Allah setelah itu tidak ada yang dapat
berkata-kata walau satu kalimah, sedang yang terdengar hanya nafas keluhan
dan tangis rintihan yang suara mereka hampir menyamai suara himar (kaldai).
Qatadah berkata: "Hai kaumku, apakah kamu
merasa bahawa itu pasti akan terkena pada dirimu, atau kamu merasa akan
kuat menghadapinya. Hai kaumku, taatlah kepada Allah s.w.t. itu jauh lebih
ringan bagi kamu kerana itu, taatilah sebab ahli neraka itu kelak akan
mengeluh selama seribu tahun tetapi tidak berguna bagi mereka, lalu mereka
berkata: "Dahulu ketika kami didunia, bila kami sabar lambat laun
mendapat keringanan dan kelapangan, maka mereka lalu bersabar seribu tahun,
dan tetap siksa mereka tidak diringankan sehingga mereka berkata: Ajazi'na
am sobarna malana min mahish (Yang bermaksud) Apakah kami mengeluh atau
sabar, tidak dapat mengelakkan siksa ini.Lalu minta hujan selama seribu
tahun sangat haus dan panas neraka maka mereka berdoa selama seribu tahun,
maka Allah s.w.t. berkata kepada Jibril: "Apakah yang mereka
minta?". Jawab Jibril: "Engkau lebih mengetahui, ya Allah, mereka
minta hujan." Maka nampak pada mereka awan merah sehingga mereka
mengira akan turun hujan, maka dikirim kepada mereka kala-kala sebesar
kaldai, yang menggigit mereka dan terasa pedih gigitan itu selama seribu
tahun. Kemudian mereka minta kepada Allah s.w.t. selama seribu tahun untuk
diturunkan hujan, maka nampak mereka awan yang hitam, mereka mengira bahawa
itu akan hujan, tiba-tiba turun kepada mereka ular-ular sebesar leher unta,
yang menggigit mereka dan gigitan itu terasa pedihnya hingga seribu tahun,
dan inilah ertinya: Zidnahum adzaba fauqal adzabi. (Yang bermaksud) Kami
tambahkan kepada mereka siksa diatas siksa.
Kerana mereka dahulu telah kafir, tidak percaya
dan melanggar tuntutan Allah s.w.t., kerana itulah maka siapa yang ingin
selamat dari siksaan Allah s.w.t. harus sabar sementara atas segala
penderitaan dunia didalam mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah
s.w.t. dan menahan syahwat hawa nafsu sebab syurga neraka diliputi
syahwat-syahwat.
Seorang pejungga berkata: "Dalam usia tua
itu cukup pengalaman untuk mencegah orang yang tenang dari sifat
kekanak-kanakan, apabila telah menyala api dirambutnya (beruban). Saya
melihat seorang itu ingin hidup tenang bila dahan pohon telah menguning
sesudah hijaunya. Jauhilah kawan yang busuk dan berhati-hatilah, jangan
menghubunginya tetapi bila tidak dapat, maka ambil hati-hatinya, dan
berkawanlah pada orang yang jujur tetapi jangan suka membantah padanya,
engkau pasti akan disukai selma kau tidak membantah kepadanya. Berkawanlah
dengan orang bangsawan dan yang berakhlak baik budinya."
Maka siapa yang berbuat baik pada orang yang
tidak berbudi bererti ia telah membuang budi itu kedalam laut. Dan Allah
s.w.t. mempunyai syurga yang selebar langit tetapi diputi dengan
kesukaran-kesukaran.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu
Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Allah
memanggil Malaikat Jibril dan menyuruhnya melihat syurga dengan segala
persiapannya untuk ahlinya, maka ketika kembali berkata Jibril: Demi
kemuliaanMu, tiada seorang yang mendengarnya melainkan ia akan masuk
kedalamnya, maka diliputi dengan serba kesukaran, dan menyuruh Jibril
kembali melihatnya, maka kembali melihatnya, kemudian ia berkata: Demi
kemuliaanMu saya khuatir kalau-kalau tiada seorangpun yang masuk
kedalamnya. Kemudian disuruh melihat neraka dan semua yang disediakan untuk
ahlinya, maka kembali Jibril dan berkata: Demi kemuliaanMu tidak akan masuk
kedalamnya orang yang telah mendengarnya, kemudian diliputi dengan kepuasan
syahwatnya, dan diperintah supaya kembali melihatnya kemudian setelah
dilihatnya kembali, berkatanya: Saya khuatir kalau tiada seorangpun
melainkan akan masuk kedalamnya."
Juga Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Kamu
boleh menyebut tentang neraka sesukamu, maka tiada kamu menyebut sesuatu
melainkan api neraka itu jauh lebih ngeri dan lebih keras
daripadanya."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Maimun bin Nahran berkata: "Ketika turun ayat (yang berbunyi) Wa inna
jahannam lamau'iduhum ajma'in (yang bermaksud) Sesungguhnya neraka jahannam
itu sebagai ancaman bagi semua mereka. Salman meletakkan tangan diatas
kepalanya dan lari keluar selama tiga hari baru ditemuikannya.
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik r.a.
berkata: "Jibril datang kepada Nabi Muhammad s.a.w pada saat yang
tiada biasa datang, dalam keadaan yang berubah mukanya, maka ditanya oleh
Nabi Muhammad s.a.w: "Mengapa aku melihat kau berubah muka?"
Jawab Jibril: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu pada saat dimana Allah
menyuruh supaya dikobarkan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang
mengetahui bahawa neraka jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, siksa
Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman
daripadanya." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril,
jelaskan kepadaku sifat jahannam." Jawabnya: "Ya, ketika Allah
menjadikan jahannam maka dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah,
kemudian dilanjutkan seribu tahun hingga putih, kemudian seribu tahun
sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.
Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar
lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana
panasnya. Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan satu baju
ahli neraka itu digantung diantara langit dan bumi nescaya akan mati
penduduk bumi kerana panas dan baranya. Demi Allah yang mengutus engkau
dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut Allah dalam
Al-Quran itu diletakkan diatas bukit nescaya akan cair sampai kebawah bumi
yang ketujuh. Demi Allah yang mengutusmu dengan hak, andaikan seorang
dihujung barat tersiksa nescaya akan terbakar orang-orang yang dihujung
timur kerana sangat panasnya, jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya
besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan api. Api
neraka itu ada mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagian yang
tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."
Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Apakah
pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah-rumah kami?" Jawabnya:
"Tidak, tetapi selalu terbuka, setangahnya dibawah dari lainnya, dari
pintu ke pintu jarak perjalanan tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih
panas dari yang lain tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari
yang lain tujuh puluh kali ganda, maka digiring kesana musuh-musuh Allah
s.w.t. sehingga bila telah sampai kepintunya disambut oleh
malaikat-malaikat Zabaniyah dengan rantai dan belenggu, maka rantai itu dimasukkan
kedalam mulut mereka hingga tembus kepantat, dan diikat tangan kirinya
kelehernya, sedang tangan kanannya dimasukkan dalam dada dan tembus
kebahunya, dan tiap-tiap manusia itu digandeng dengan syaitannya lalu
diseret tersungkur mukanya sambil dipukul oleh para malaikat dengan pukul
besi, tiap mereka ingin keluar kerana sangat risau, maka ditanamkan
kedalamnya."
Nabi Muhammad s.a.w bertanya lagi:
"Siapakah penduduk masing-masing pintu itu?" Jawabnya:
"Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafiq, orang-orang yang kafir
setelah diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa a.s. serta keluarga Firaun
sedang namanya Alhawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama
Jahim, pintu ketiga tempat orang-orang shobi'in bernama Saqar. Pintu
keempat tempat iblis laknatullah dan pengikutnya dari kaum Majusi bernama
Ladha, pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam tempat
orang-orang kristien (Nasara) bernama Sa'ie."
Kemudian Jibril diam segan pada Nabi Muhammad
s.a.w sehingga Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Mengapa tidak kau
terangkan penduduk pintu ketujuh?" Jawab Jibril: "Didalamnya
orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang sampai mati belum sempat
bertaubat." Maka Nabi Muhammad s.a.w jatuh pengsan ketika mendengar keterangan
Jibril itu, sehingga Jibril meletakkan kepala Nabi Muhammad s.a.w
dipangkuan Jibril sehingga sedar kembali, dan ketika sudah sedar Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan
sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummatku yang akan masuk neraka?"
Jawab Jibril: "Ya, iaitu orang yang berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w menangis, Jibril
juga menangis, kemudian Nabi Muhammad s.a.w masuk kedalam rumahnya dan
tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian masuk kembali dan tidak
berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada
Allah s.w.t., dan pada hari ketiga datang Abu Bakar r.a. kerumah Nabi
Muhammad s.a.w mengucapkan: "Assalamu'alaikum yang ahla baiti rahmah.
apakah dapat bertemu kepada Nabi Muhammad s.a.w?" Maka tidak ada yang
menjawabnya, sehingga ia menepi untuk menangis, kemudian Umar datang dan
berkata: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu
dengan Rasulullah s.a.w?" Dan ketika tidak mendapat jawapan dia pun
menepi dan menangis, kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka
pintu sambil mengucapkan: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah,
apakah dapat bertemu dengan Junjunganku Rasulullah s.a.w.?" Dan ketika
tidak mendapat jawapan, dia menangis sehingga jatuh dan bangun, sehingga
sampai kerumah Fatimah r.a. dan dimuka pintunya ia mengucapkan:
"Assalamu'alaikum hai puteri Rasulullah s.a.w."Kebetulan pada
masa itu Ali r.a. tiada dirumah, lalu bertanya: "Hai puteri
Rasulullah, sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah beberapa hari tidak keluar
kecuali untuk sembahyang dan tidak berkata apa-apa kepada orang dan juga
tidak mengizinkan orang-orang bertemu dengannya." Maka segeralah
Fatimah memakai baju yang panjang dan pergi sehingga apabila beliau sampai
kedepan muka pintu rumah Rasulullah s.a.w. dan memberi salam sambil
berkata: "Saya Fatimah, ya Rasulullah." Sedang Rasulullah s.a.w.
bersujud sambil menangis, lalu Rasulullah s.a.w. mengangkat kepalanya dan
bertanya: "Mengapakah kesayanganku?" Apabila pintu dibuka maka
masuklah Fatimah kedalam rumah Rasulullah s.a.w. dan ketika melihat
Rasulullah s.a.w. menangislah ia kerana melihat Rasulullah s.a.w. pucat dan
sembam muka kerana banyak menangis dan sangat sedih, lalu ia bertanya:
"Ya Rasulullah, apakah yang menimpamu?" Jawab Rasulullah s.a.w.:
"Jibril datang kepadaku dan menerangkan sifat-sifat neraka jahannam
dan menerangkankan bahawa bahagian yang paling atas dari semua tingkat
neraka jahannam itu adalah untuk umatku yang berbuat dosa-dosa besar, maka
itulah yang menyebabkan aku menangis dan berduka cita." Fatimah
bertanya lagi: "Ya Rasulullah, bagaimana caranya masuk?" Jawab
Rasulullah s.a.w.: "Diiring oleh Malaikat keneraka, tanpa dihitamkan
muka juga tidak biru mata mereka dan tidak ditutup mulut mereka dan tidak
digandingkan dengan syaitan, bahkan tidak dibelenggu atau dirantai."
Ditanya Fatimah lagi: "Lalu bagaimana cara Malaikat menuntun
mereka?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Adapun kaum lelaki ditarik
janggutnya sedangkan yang perempuan ditarik rambutnya, maka beberapa banyak
dari orang-orang tua dari ummatku yang mengeluh ketika diseret keneraka:
Alangkah tua dan lemahku, demikian juga yang muda mengeluh: Wahai
kemudaanku dan bagus rupaku, sedang wanita mengeluh: Wahai alangkah maluku
sehingga dibawa Malaikat Malik., dan ketika telah dilihat oleh Malaikat
Malik lalu bertanya: "Siapakah mereka itu, maka tidak pernah saya
dapatkan orang yang akan tersiksa seperti orang-orang ibi, muka mereka
tidak hitam, matanya tidak biru, mulut mereka juga tidak tertutup dan tidak
juga diikat bersama syaitannya, dan tidak dibelenggu atau dirantai leher
mereka? Jawab Malaikat: "Demikianlah kami diperintahkan membawa
orang-orang ini kepadamu sedemikian rupa." Lalu ditanya oleh Malaikat
Malik: "Siapakah wahai orang-orang yang celaka?"
Dalam lain riwayat dikatakan ketika mereka
diiring oleh Malaikat Malik selalu memanggil: "Wa Muhammad."
tetapi setalh melihat muka Malaikat Malik lupa akan nama Rasulullah s.a.w.
kerana hebatnya Malaikat Malik, lalu ditanya: "Siapakah kamu?" Jawab
mereka: "Kami ummat yang dituruni Al-Quran dan kami telah puasa bulan
Ramadhan." Lalu Malaikat Malik berkata: "Al-Quran tidak
diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah s.a.w.." Maka ketika itu
mereka menjerit: "Kami ummat Nabi Muhammad s.a.w" Maka Malaikat
Malik bertanya: "Tidakkah telah ada larangan dalam Al-Quran dari
ma'siyat terhadap Allah subha nahu ta'ala." Dan ketika berada ditepi
neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata:
"Ya Malik, diizinkan saya akan menangis." Maka diizinkan, lalu mereka
menangis sampai habis airmata, kemudian menangis lagi dengan darah,
sehingga Malaikat Malik berkata: "Alangkah baiknya menangis ini
andaikata terjadi didunia kerana takut kepada Allah s.w.t., nescaya kamu
tidak akan disentuh oleh api neraka pada hari ini, lalu Malaikat Malik
berkata kepada Malaikat Zabaniyah: "Lemparkan mereka kedalam
neraka." dan bila telah dilempar mereka serentak menjerit: "La
illaha illallah." maka surutlah api neraka, Malaikat Malik berkata:
"Hai api, sambarlah mereka." Jawab api: "Bagaimana aku
menyambar mereka, padahal mereka menyebut La illaha illallah."
Malaikat Malik berkata: "Demikianlah perintah Tuhan Rabbul arsy."
maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang hanya sampai tapak kaki, ada
yang sampai kelutut, ada yang sampai kemuka. Malaikat Malik berkata:
"jangan membakar muka mereka kerana kerana mereka telah lama sujud
kepada Allah s.w.t., juga jangan membakar hati mereka kerana mereka telah
haus pada bulan Ramadhan." Maka tinggal dalam neraka beberapa lama sambil
menyebut: "Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan." Kemudian
bila telah selesai hukuman mereka, maka Allah s.w.t.memanggil Jibril dan
bertanya: "Ya Jibril, bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat
dari ummat Nabi Muhammad s.a.w?" Jawab Jibril: "Ya Tuhan, Engkau
lebih mengetahui." Lalu diperintahkan: "Pergilah kau lihatkan
keadaan mereka." Maka pergilah Jibril a.s. kepada Malaikat Malik yang
sedang duduk diatas mimbar ditengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik
melihat Jibril segera ia bangun hormat dan berkata: "Ya Jibril,
mengapakah kau datang kesini?" Jawab Jibril: "Bagaimanakah
keadaan rombongan yang maksit dari ummat Rasulullah s.a.w.?" Jawab
Malaikat Malik: "Sungguh ngeri keadaan mereka dan sempit tempat
mereka, mereka telah terbakar badan dan daging mereka kecuali muka dan hati
mereka masih berkilauan iman."Jibril berkata: "Bukalah tutup
mereka supaya saya dapat melhat mereka." Maka Malaikat Malik menyuruh
Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka melihat Jibril
mereka mengerti bahawa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia, lalu
mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?"
Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi
Muhammad s.a.w." Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad s.a.w.
maka serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami
kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan beritakan bahawa maksiat kamilah yang
memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya."
Maka kembalilah Jibril menghadap kepada Allah s.w.t. lalu ditanya:
"Bagaimana kamu melihat ummat Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya
Tuhan, alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka."
Lalu Allah s.w.t. bertanya lagi: "Apakah mereka minta apa-apa
kepadamu?" Jawab Jibril: "Ya, mereka minta disampaikan salam
mereka kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan diberitakan kepadanya keadaan
mereka." Maka Allah s.w.t. menyuruh Jibril menyampaikan semua pesanan
itu kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang tinggal dalam khemah dari permata yang
putih, mempunyai empat ribu buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua
daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: Ya Muhammad, saya datang
kepadamu dari rombongan orang-orang yang derhaka dari ummatmu yang masih
tersiksa dalam neraka, mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh
bahawa keadaan mereka sangat jelek dan sangat sempit tempat mereka."
Maka pergilah Nabi Muhammad s.a.w. kebawah arsy dan bersujud dan memuji
Allah s.w.t. dengan ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang
makhlukpun sehingga Allah s.w.t. menyuruh Nabi Muhammad s.a.w.:
"Angkatlah kepalamu dan mintalah nescaya akan diberikan, dan ajukan
syafa'atmu pasti akan diterima." Maka Nabi Muhammad s.a.w. berkata:
"Ya Tuhan, orang-orang yang durhaka dari ummatku telah terlaksana pada
mereka hukumMu dan balasanMu, maka terimalah syafa'atku." Allah s.w.t.
berfirman: "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka pergilah
keneraka dan keluarkan daripadanya orang yang pernah mengucap Laa ilaha
illallah." Maka pergilah Nabi Muhammad s.a.w. keneraka dan ketika
dilihat oleh Malaiakt Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya:
"Hai Malik, bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?" Jawab
Malaikat Malik: "Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat
mereka." Maka diperintahkan membuka pintu dan angkat tutupnya, maka
apabila orang-orang didalam neraka itu melihat Nabi Muhammad s.a.w. maka
mereka menjerit serentak: "Ya Nabi Muhammad s.a.w., api neraka telah
membakar kulit kami." Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu
dibawa mereka kesungai dimuka pintu syurga yang bernama Nahrulhayawan, dan
disana mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok,
cerah matanya sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis didahi
mereka Aljahanamiyun atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh
Allah s.w.t.. Dari neraka kemudiannya mereka masuk kesyurga, maka apabila
orang-orang neraka itu melihat kaum muslimin telah dilepaskan dari neraka,
mereka berkata: "Aduh, sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat
keluar dari neraka."
Allah s.w.t. berfirman: "Rubama yawaddul
ladzina kafaruu lau kanu muslimin." (Yang bermaksud) "Pada suatu
saat kelak orang-orang kafir ingin andaikan mereka menjadi orang
Muslim."
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari
kiamat kelak akan didatangkan maut itu berupa kambing kibas putih hitam,
lalu dipanggil orang-orang syurga dan ditanya: "Apakah kenal
manut?" Maka mereka melihat dan mengenalnya, demikian pula ahli neraka
ditanya: "Apakah kenal maut?" Mereka melihat dan mengenalnya,
kemudian kambing itu disembelih diantara syurga dan neraka, lalu
diberitahu: "Hai ahli syurga kini kekal tanpa mati, hai ahli neraka
kini kekal tanpa mati." Demikianlah ayat: Wa andzirhum yaumal hasrati
idz qudhiyal amru (Yang bermaksud) Peringatkanlah mereka akan hari
kemenyesalan ketika maut telah dihapuskan."
Abu Hurairah r.a. berkata: "Janganlah
gembira seorang yang lacur dengan suatu nikmat kerana dibelakangnya ada
yang mengejarnya iaitu jahannam, tiap-tiap berkurang ditambah pula
nyalanya."
|
|