Operasi Reinhardt,
Awal Dari 'Holocaust' Orang Yahudi!
Panglima SS,
Heinrich Himmler, mengunjungi Odilo Globocnik dan 'hasil kerjanya' di
Lublin
SS-Obergruppenführer
Odilo Globocnik di kamp Sobibor
Para anggota
Volksdeutsche yang bermarkas di Belzec, berpose lengkap dengan ukulele
mereka di depan pos penjagaan
SS-Obergruppenführer
Odilo Globocnik memberi tanda jasa pada para perwira SS yang berjasa dalam
Operasi Reinhardt. Disini dia sedang menyematkan medali pada Hackenholt
SS-Obergruppenführer
Reinhard Heydrich, yang namanya disebut-sebut menjadi 'inspirasi' dari nama
Operasi Reinhardt
SS-Obergruppenführer
Odilo Globocnik (di foto yang bertahun 1938 ini dia masih berpangkat
Standartenührer, kolonel), tokoh Nazi asal Austria yang menjadi kepala
Operasi Reinhardt
Operasi Reinhard
(Aktion Reinhard atau dalam Bahasa Jerman disebut Einsatz Reinhard adalah
nama sandi yang diberikan terhadap rencana pembunuhan Nazi terhadap warga
Yahudi Polandia di General Government (Jerman: Generalgouvernement), yang
menandai dimulainya fase mematikan dari Holocaust, penggunaan kamp
pemusnahan. Selama berlangsungnya operasi ini sebanyak dua juta jiwa telah
dibantai di Belzec, Sobibor, Treblinka dan Majdanek, yang seluruhnya adalah
warga Yahudi (setidaknya, begitulah menurut sumber 'resmi'. Kita boleh
katakan bahwa sumberresmi yang dimaksud adalah sumber Yahudi!).
Asal usul nama
Terdapat hipotesa
yang mengatakan bahwa nama sandi Reinhardt yang digunakan dalam operasi
tersebut adalah untuk mengenang SS-Obergruppenführer Reinhard Heydrich,
yang merupakan koordinator dari Solusi Akhir terhadap masalah Yahudi
(Endlösung der Judenfrage ) - yaitu suatu pembasmian terhadap warga Yahudi
yang berada di negara-negara Eropa yang dikuasai Jerman Wehrmacht selama
berlangsungnya Perang Dunia II. Setelah rencana Solusi Akhir dicanangkan
pada Konferensi Wannsee, Heydrich diserang oleh anggota Operasi Anthropoid
(organisasi perlawanan bawah tanah Chesnia) pada tanggal 27 Mei 1942. Ia
meninggal akibat luka parah pada delapan hari kemudian. Hipotesa ini
ditolak oleh beberapa peneliti yang membantah dengan menyatakan bahwa sejak
awal mula lahirnya pemikiran, operasi ini sudah diberi nama "Aktion
Reinhardt" (dengan huruf "t" setelah huruf "d"),
jadi tidak mungkin diberi nama setelah meninggalnya Reinhard Heydrich.
Mereka memberikan argumentasi bahwa operasi tersebut diberikan nama setelah
meninggalnya Sekretaris Negara bidang Keuangan, Fritz Reinhardt. Tetapi
dalam banyak dokumen resmi , nama Heydrich ditulis sebagai "Reinhardt".
Dan sejarawan Witte dan Tyas menyimpulkan bahwa :
"...satu-satunya referensi penting
atas Sekretaris Negara bidang Keuangan, Fritz Reinhardt hanya ditemukan
dalam arsip IfZ yang merupakan pernyataan dibawah sumpah oleh Bruno Melmer,
Nürnberg, 11 Februari 1948 (NG-4983). Setelah itu nama Fritz Reinhardt
tidak pernah lagi disebut-sebut. Masalah serius lainnya yaitu Melmer
melaporkan kejadian penting tersebut terjadi pada bulan Mei 1942 dimana
sesungguhnya kejadian tersebut terjadi pada pertengan bulan Agustus 1942.
Ini sangat sulit sekali dijelaskan mengapa Einsatz or Aktion Reinhardt
harus diberi nama dengan nama Sekretaris Negara yang kementeriannya baru
terlibat pertama kalinya pada operasi tersebut setelah dua bulan lebih
sejak pertama kali kejadian dari operasi bersandi ........."
Proses pemusnahan
warga Yahudi
Proses pemusnahan
warga Yahudi di Belzec, Sobibor and Treblinka adalah sama dengan metode
yang digunakan pada 6 pusat eutanasia di Jerman dan Austria, tetapi dalam
skala yang luar biasa besarnya untuk pembunuhan seluruh manusia yang
diangkut secara sekaligus.
Para korban diminta
menyerahkan barang-barang berharga mereka yang menjadi milik dari
Reichsbank. Mereka lalu ditelanjangi dan pakaiannya digeledah untuk mencari
perhiasan atau barang berharga lainnya. Para korban kemudian digiring ke
kamar gas lalu ditutup rapat-rapat agar tidak ada udara segar yang masuk.
Sebuah mesin yang menghasilkan gas karbon monoksida yang disalurkan melalui
pipa gas membunuh para penghuni didalamnya. Jenazah mereka dikremasi
setelah gigi-gigi emas mereka dicabuti. Pembunuhan masal ini
didokumentasikan secara teliti. Contohnya, dari catatan telegram yang
dikirimkan oleh SS-Sturmbannführer Hermann Höfle pada tanggal 11 Januari
1943 kepada SS-Obersturmbannführer Adolf Eichmann di Berlin tercatat
1.274.166 total kedatangan warga Yahudi pada empat kamp hingga akhir tahun
1942.
Struktur dari
keempat kamp tersebut hampir serupa. Dari tempat penerimaan yang dipagari
dan barak tempat menelanjangi, warga Yahudi ini dimasukkan ke lorong yang
sempit, yang merupakan lorong samaran ( disebut pintu air atau tabung )
ketempat pemusnahan dengan kamar-kamar gas, terowongan dan tempat kremasi.
Para petugas SS melihat dari tempat yang terpisah yang dipagari kawat
berduri, sebagian disamarkan dengan menggunakan dahan cemara, mengelilingi
kamp dan sebagai bagian yang terpisah . Tidak seperti di Auschwitz, tidak
digunakan pagar listrik. Menara pengawas dari kayu ditempat untuk mengawasi
kamp.
Kurang lebih 2 juta
warga Yahudi dibunuh di Belzec, Sobibor, Treblinka dan Majdanek dalam
Operasi Reinhard ini. Kurang lebih 178.045.960 German Reichsmark nilai
harta kekayaan warga Yahudi yang dibunuh tersebut (nilai hari ini berkisar
700.000.000 USD telah dicuri. Uang ini tidak hanya mengalir ke otoritas
Jerman namun juga ke pribadi-pribadi (SS dan polisi, penjaga kamp, penduduk
yang bukan Yahudi dari kota-kota dan desa-desa dengan ghetto ataupun kamp
yang berdekatan).
Akibat buruk
Operasi Reinhard
berakhir pada bulan November 1943. Setelah pekerjaan mereka di kamp
konsentrasi Jerman di Polandia, banyak dari pegawainya yang dikirim ke
wilayah utara Italia untuk melaksanakan aksi terhadap kaum Yahudi yang
tersisa dan partisan. Banyak dari pegawai tersebut yang ditugaskan lagi ke
kam konsentrasi di San Sabba dekat Trieste.
Kelompok ini
perpencar setelah Jerman menyerah di Italia . Beberapa dari mereka diadili
setelah peperangan usai, tetapi yang lainnya tetap bekerja di Jerman dan
tempat lainnya setelah perang usai.
Sekali lagi
ditegaskan bahwa artikel ini didasarkan pada sumber-sumber yang diragukan
keabsahannya, terutama yang berkaitan dengan jumlah keseluruhan korban aksi
ini. Pada kenyataannya, tidak hanya bangsa Yahudi yang 'menderita', tapi
juga kaum minoritas lainnya seperti orang-orang Gipsi dan bangsa Slav.
Sumber :
|