Assalamu alaikum Wr. Wb.
Bapak-Ibu Guru yang saya hormati
Bapak-Ibu Staf Tata Usaha yang saya
hormati
Anak-anakku siswa ..... yang kami
banggakan
Puji dan syukur marilah senantiasa
kita panjatkan kehadirat Allah swt., Tuhan penguasa semesta alam, atas
segala rahmat dan karunia-Nya kita masih diberikan kekuatan sehingga kita
dapat melaksanakan Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2013. Salawat
dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad saw,
kepada keluarga dan para sahabat serta seluruh umatnya sampai akhir zaman.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional
yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak semata-rnata dimaksudkan
untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis
Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk makin
memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan
bermutu bagi masa depan generasi bangsa.
Kita bersyukur pada pagi ini dapat
bersama-sama melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional. Dari
cara pandang dan perjalanan sejarah, peringatan Hardiknas merupakan kehormatan
yang ditujukan kepada para Perintis, Praktisi Pendidikan, Profesi Pendidik
maupun Lembagaan Pendidikan itu sendiri.
Anak-anak ku yang kami banggakan
Mari kita simak kembali baik-baik,
Perjuangan Ki Hajar Dewantara atau lebih dikenal Raden Mas Soewardi dan
kawan - kawan seperjuangannya untuk mendukung perkembangan pendidikan di
Indonesia . Patut dihargai , dikenang , dan dilestarikan . Seperti hal
serupa yang dilakukan Raden Ajeng
Kartini dan dr. Cipto Mangunkusumo yang mengabdikan dirinya untuk
keprihatinan terhadap pendidikan di Indonesia.
Di tengah-tengah tekanan penjajah,
Ki Hajar Dewantara tidak berhenti untuk memajukan pendidikan di bumi
Indonesia, beliau sempat mendirikan salah satu taman siswa pada 3 Juli 1922
untuk Sekolah Kerakyatan di Yogyakarta. Kemudian beliau juga sempat menulis
berbagai artikel yang intinya memprotes berbagai kebijakan para penjajah
(Belanda) yang terus menghambat tumbuh dan berkembangnya pendidikan di
Indonesia.
Untuk mewujudkan Kemerdekaan
Berpendidikan dan membangun dunia pendidikan di Indonesia, beliau
menggunakan semboyan “Tut Wuri Handayani” semboyan ini berasal
dari ungkapan aslinya “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa”. Semboyan ini menjadi
ruh dunia pendidikan kita hingga hari ini. Bahkan dengan semboyan itu telah
sedikit mengubah warna pendidikan kita di Indonesia saat ini.
Mereka berjuang sepanjang hayatnya
tanpa lelah agar pendidikan di Indonesia benar-benar bisa dinikmati oleh
seluruh rakyat Indonesia. Mereka berjuang bukan untuk dirinya sendiri,
bahkan dari merekalah telah melahirkan karya-karya pemikiran di bidang
pendidikan untuk generasi berikutnya.
Sudah menjadi keyakinan semua
negara bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor esensial atau penting
yang sangat berpengaruh bagi perkembangan bangsa. Rendahnya tingkat
pendidikan warga negara selalu menjadi pertanda rendah pula pandangan
negara lain. Adalah sebuah kenyataan
yang menunjukkan bahwa kemajuan suatu negara tergantung kemajuan pendidikan
warganya, kemajuan pola pikir, mental dan kreativitasnya. Semua itu tidak
lepas dari sistem pendidikan yang diterapkan.
Anak-anak ku yang kami banggakan
Dalam kesempatan yang baik baik
ini, ada tiga hal yang kalian perlu kalian cermati :
Pertama, bangun kembali semangat belajar dan kesempatan berpendidikan.
Sadarilah betapa berharga perjuangan pahlawan dan perintis pendidikan itu
sangat berat hanya untuk membuat kita bisa sekolah seperti sekarang. Jangan
sia-siakan hari-hari kalian untuk terus mengikuti Kegiatan Belajar, karena
satu hari bagi kalian lebih berharga dengan ilmu yang didapat. Prestasi
hanya mampu diraih dengan semangat belajar, sedangkan Kesuksesan selalu
berpihak kepada mereka yang tekun dan sabar dalam menuntut ilmu.
Kedua, berakhlaqulkarimah dalam bersikap dan bertindak, karena perilaku
yang baik juga melahirkan bahasa yang baik pula. Berbuatlah yang terbaik,
bila saat ini kalian kurang menunjukkan akhlaqulkarimah terhadap guru.
Walau bagaimana pun jasa guru akan melekat selamanya dalam kisah hidup
kalian. Berbakti lah kepada orang tua karena hal ini dapat membuat mereka
merasa bangga dan bahagia memiliki generasi yang bermartabat seperti kalian
dan hidup kalian menjadi berkah. Tidak ada cerita seorang anak pun
yang durhaka kepada orang tua dan
guru yang akan memetik dan mengalami hidup bahagia, kecuali kesengsaraan.
Ketiga,
Galang persatuan dan persahabatan yang baik dan positif dalam satu
lingkungan sekolah dan terhadap sekolah lain, melalui ajang prestasi apresiasi
seni dan ilmu pengetahuan agar keharmonisan tercipta dan melahirkan generasi
yang mencintai perdamaian.
Kepada Bapak dan Ibu Guru, semoga
dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional ini Rasa Nasionalisme terhadap
Bangsa menjadi semangat pengabdian terhadap negara tercinta ini, seiring
dengan apresiasi atau perhatian pemerintah terhadap peran para guru di
Indonesia yang begitu tinggi baik dalam pelayanan pendidikan maupun dalam
pelayanan kesejahteraan. Untuk itu kiranya penting diperhatikan Bapak dan
Ibu Guru :
Pertama, meningkatkan disiplin dan etos kerja yang
tinggi untuk mengantar dan membimbing putra-putri bangsa, karena kami yakin
Bapak dan Ibu Guru menjalani tugas mulia ini bukan terjebak
menjadi guru namun hadir karena panggilan hati untuk mendidik
putra-putri bangsa.
Kedua, professionalisme dalam melaksanakan
tugas-tugas pendidikan baik di lingkungan sekolah maupun dalam peningkatan
kompetensi berkaitan dengan berkembang pesat meningkatnya ilmu pengetahuan
dan tekhnologi dalam berbagai
bidang. Hanya dengan sentuhan guru profesional yang bermartabat,
terlindungi dan sejahtera, putra-putri
bangsa akan menerima proses pembelajaran yang mendidik dan
mencerahkan masa depan bangsa.
Ketiga, Membuka kesabaran untuk menerima peran dan tanggungjawab
yang dibebankan, baik peran sebagai guru maupun peran dalam membesarkan
almamater, karena kita memiliki tanggungjawab dan bekerja dalam satu sistem
dan aturan.
Demikian apa yang dapat kami
sampaikan, dalam amanat singkat peringatan Hari Pendidikan Nasional, dengan
harapan bermanfaat sebagai koreksi diri dalam mengemban tugas dan
tanggungjawab baik untuk siswa yang sedang belajar maupun guru sebagai
pelaku utama dalam kegiatan mengemban tugas –tugas kependidikan.
Akhirnya Selamat
Hari Pendidikan Nasional. Semoga dengan pendidikan mampu mewujudkan jiwa
yang semangat dan berkarakter, cerdas, produktif dan berakhlak mulia.
Mohon maaf bila ada perkataan yang
kurang berkenan.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Wassalamu alaikum Wr. Wb
|