MUQODDIMAH
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji bagi
Allah, Shalawat dan salam semoga tercurah ke atas junjungan kita Nabi
Muhammad beserta para keluarga dan shahabat nya sekalian. Waba'du,
Ini adalah risalah
yang berisi tentang masalah yg penting dalam ilmu kalam (tauhid) yg mudah
untuk difahami. Saya menulisnya dalam bentuk tanya jawab dan memberi
contoh-contoh yg mudah difahami oleh para pencari ilmu. Syaikh Thahir bin
Shalih Aljazairi
PENGANTAR AKIDAH ISLAMIYYAH
Terdiri atas 4 masalah
Soal Apakah makna 'aqidah Islamiyyah ?
Jawab 'Aqidah
Islamiyyah ialah perkara2 yg wajib diyakini oleh orang Islam yakni hal hal
yg diyakini secara mantap oleh orang Islam akan kebenarannya
Soal Apakah makna Islam ?
Jawab Islam adalah
mengucapkan dengan lisan (Bershahadat), Membenarkan dengan hati bahwa segala
sesuatu yg dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alihi Wasallam itu haq
dan benar.
Soal Apakah rukun2 Akidah Islamiyyah atau asas-asasnya
?
Jawab Rukun2 akidah
Islamiyyah ada 3nam perkara :
1. Beriman kepada
Allah Ta'ala
2. Beriman kepada
Malaikat Allah
3. Beriman kepada
Kitab yg diturunkan Allah
4. Beriman kepada
Utusan2 Allah
5. Beriman kepada
hari Kiamat
6. Beriman kepada
ketentuan Allah, baik yg baik maupun yg buruk
PEMBAHASAN PERTAMA
IMAN KEPADA ALLAH SUBHAANAHU WATA'ALA
Soal Bagaimana cara beriman kepada Allah
Subhaanahu Wata'ala ?
Jawab Yaitu hendaklah
meyakini bahwa Allah Subhaanahu Wata'ala memiliki segala sifat yg sempurna
dan jauh dari sifat kekurangan.
Soal Bagaimana cara beriman kepada Allah
Subhaanahu Wata'ala secara lebih rinci ?
Jawab Hendaklah
meyakini bahwa Allah Subhaanahu Wata'ala memiliki sifat : Wujud (Ada), Qidam (dahulu), Baqa (Kekal), Mukhaalafatu Lilhawaadits (Berbeda dengan
Makhluk), Qiyaamuhu Binafsih
(Mandiri dan tidak membutuhkan yg lain), Wahdaaniyyah (Maha Esa), Hayah (Hidup), 'Ilm
(Mengetahui), Qudrah (Berkuasa),
Iraadah (Berkehendak),
Sama' (Mendengar), Bashar (melihat), Kalam (Berbicara). Dan
meyakini bahwasanya Allah itu adalah Al Hayyu (Maha Hidup), 'Aliimun (Maha Mengetahui), Qaadirun (Maha Berkuasa), Muriidun (Maha Berkehendak) Samii'un (Maha Mendengar) Bashiirun (Maha Melihat) dan Mutakallimun (Maha Berbicara)
Soal Bagaimana cara meyakini Wujud (Keberadan)
Allah ?
Jawab Hendaklah
meyakini bahwa Allah itu ada, dan keberadaanNya DzatNya itu ada dengan
sendirinya tanpa memerlukan wasilah atau perantara. Dan meyakini bahwa
keberadaanNya itu wajib adanya, tidak mungkin Dia pernah tiada.
Soal Bagaimana cara meyakini Dahulu (Qidam) nya
Allah ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Allah itu Maha Dahulu adaNya, yakni Allah itu ada
sebelum adanya sesuatu selainNya, dan bahwasanya Dia tidak terikat waktu
dan keberadaanNya tanpa awal.
Terjemah Jawaahirul Kalamiyyah
Soal Bagaimana cara meyakini Kekekalan (Baqa')
Allah ?
Jawab Hendaklah
meyakini bahwasanya Allah itu Dzat yg kekal abadi dan kekekalanNya tersebut
tanpa batas akhir. Dan hendaklah meyakini bahwasanya Dia tidak pernah berubah
sama sekali serta Dia tidak pernah bersifat tiada pada pada waktu tertentu
(kekekalanNya tidak terikat ruang dan waktu).
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu
bersifat Mukholafatu Lil Hawaadits (Berbeda dengan segala hal yg baru /
makhluk )?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Allah tidak menyerupai sesuatu pun, baik DzatNya,
sifatNya maupun perbuatanNya.
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Dzat Allah itu berbeda dengan segala
hal yg baru / makhluk ?
Jawab Hendaklah
meyakini bahwasanya Dzat Allah itu tidaklah sama dengan makhluk ciptaanNya,
berupa wajah misalnya. Segala hal yang kita lihat atau bayangkan dalam hati
maka Allah tidaklah seperti bayangan tersebut. Laitsa Kamitslihi Syaiun
(Tiada satupun yg serupa denganNya)
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Sifat Allah itu berbeda dengan
sifat segala hal yg baru / makhluk ?
Jawab Hendaklah
meyakini bahwasanya 'ilmu (pengetahuan) kita tidak sama dengan pengetahuan
Allah, Qudrah (Kekuasaan) kita tidak sama dengan kekuasaan Allah, Iradah (kehendak)
kita tidak sama dengan kehendak Allah, Hayah (sifat hidup) kita tidak sama
dengan sifat hidupnya Allah, sifat mendengar (Sama') kita tidak sama dengan
sifat mendengar Allah, Bashar (sifat melihat) kita tidak sama dengan pendengaran
Allah dan Kalam (sifat berbicara) kita tidak sama dengan sifat kalam Allah.
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Perbuatan Allah itu berbeda dengan
perbuatan segala hal yg baru / makhluk ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya perbuatan Allah Subhanahu Wata'ala tidak serupa dengan
perbuatan makhluqNya, karena Dia dalam berbuat sesuatu tidak membutuhkan
perantara maupun alat.
Firman Allah dalam
surat yasin Ayat 82 :
Sesungguhnya
perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata
kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
Dan hendaklah
meyakini, bahwasanya Allah menciptakan sesuatu tidak berarti karena Dia
membutuhkannya. Juga kita harus meyakini bahwa Dia tidak menciptakan
sesuatu dengan sia-sia atau tanpa guna, karena Dia bersifat Maha Bijaksana.
Soal Bagaimana cara meyakini Kemandirian Allah
(Qiyamuhu Binafsihi) ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata'ala tidak membutuhkan sesuatu
apapun, Dia tidak butuh tempat dan tidak membutuhkan makhluk sama sekali.
Dia Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun, bahkan segala sesuatu lah yang
membutuhkan Allah Subhaanahu Wata'ala.
Soal Bagaimana cara meyakini Kehidupan Allah
(Hayah) ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata'ala Maha Hidup dan bahwa
kehihidupan Allah tidak seperti hidup kita. Karena sesungguhnya kehidupan
kita membutuhkan perantara seperti mengalirnya darah dan nafas sedangkan
kehidupan Allah tanpa memerlukan apapun. Kehidupan Allah itu bersifat
dahulu (Qodim), kekal (Baqo') dan kehidupanNya tiada pernah hilang maupun
berubah sama sekali.
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu
bersifat Wahdaniyyah (Maha Esa) ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Allah itu Satu dan tidak memiliki teman atau sekutu.
Tidak ada yg menyamai maupun menyerupaiNya. Tiada lawan yg sebanding maupun
penggantiNya.
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu
bersifat 'Ilm (Maha Berpengetahuan) ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Allah itu memiliki sifat Maha Berpengetahuan dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu.
Mengetahui segala
hal, baik yang tampak maupun yg tidak. Dia mengetahui jumlah pasir, titik
air hujan maupun daun pepohonan. Dia Mengetahui hal yg rahasia maupun yg
jelas. Tidak ada yg bisa bersembunyi dari Nya. Dan hendaklah kita meyakini
bahwasanya pengetahuan Allah itu tidak membutuhkan usaha meraihnya, namun pengetahuan
Allah akan segala sesuatu itu telah ada sejak zaman azali sebelum sesuatu
itu ada.
Soal Bagaimana cara meyakini Ke Maha Kuasaan
Allah ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwa Allah itu memiliki sifat Maha Kuasa dan bahwasanya Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu
Maha Berkehendak (Iradah)?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwa Allah itu memiliki sifat Iradah (Maha Berkehendak) dan Dia
lah segala tujuan, tidak ada sesuatupun yg dapat terjadi tanpa kehendak
Nya. Maka apa saja yang Dia kehendaki maka akan terjadi dan apapun yg tiada
dikehendakiNya, maka tidak mungkin akan ada atau terjadi.
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu
Maha Mendengar (Sama')?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Allah itu bersifat Maha Mendengar dan sesungguhnya Allah
mendengar segala sesuatu baik nampak atau pun yg tersembunyi. Namun,
pendengaran Allah Subhanaahu Wata'ala tidak seperti pendengaran kita ,
karena pendengaran kita sebagai makhluk memerlukan alat perantara berupa telinga
sedangkan pendengaran Allah tanpa memerlukan perantara apapun.
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu
Maha Melihat (Bashar)?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Allah itu bersifat Maha Melihat , dan Dia Maha Melihat
atas segala sesuatu. Dia Maha Melihat hingga semut hitam kecil berjalan di
malam gelap gulita sekalipun, bahkan yg lebih kecil dari itu (atom). Tidak
ada yg dapat bersembunyi dari penglihatan Allah, baik yg ada di bumi maupun
di luarnya, baik yg ada di langit maupun di luarnya. Namun, penglihatan
Allah berbeda dengan kita sebagai makhluk. Sesungguhnya penglihatan kita
membutuhkan perantara yakni mata, sedangkan penglihatan Allah tanpa membutuhkan
alat perantara.
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu
Maha Berbicara (Kalam)?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwa Allah itu bersifat Maha Berbicara. Akan tetapi kalam Allah
tidak sama dengan kita sebagai makhluk Nya. Sesungguhnya pembicaraan kita
diciptakan dalam diri kita dan membutuhkan alat perantara berupa mulut,
lidah serta kedua bibir. Sedangkan Kalam Allah tidak seperti itu (tidak
butuh alat perantara).
Soal Beritahukan kepada kami apa sajakah sifat
mustahil yg tidak mungkin dimiliki Alloh ?
Jawab Yaitu semua
sifat yg mustahil bagi Allah. Maksudnya adalah segala sifat yg tidak
mungkin dimiliki Oleh Allah. Yaitu diantaranya :
'Adam (tiada), huduts (baru ada), Fana' (binasa), mumatsalatu
lilhawaadits (serupa dengan
makhluqNya), Ihtiyaaju
lighairihi
(membutuhkan kepada
selainNya), Wujuudus Syarki (adanya
sekutu), Al 'ajz (Lemah),
Karohiyah (terpaksa,
maksudnya terjadinya sesuatu tanpa kehendakNya), Al Jahl (bodoh) dan sifat buruk lainnya. Dan sesungguhnya
Allah tidak bersifat hal2 di atas karena itu adalah sifat kekurangan. Dan
Allah Subhaanahu Wata'ala tidaklah bersifat kecuali dengan sifat yg
sempurna.
Soal Mohon diterangkan sifat yg boleh (Jaiz) ada
pada Allah Subhaanahu Wata'ala !
Jawab Yaitu sifat
melakukan Fi'lu Kulli Mumkinin
Aw Tarkuhu (Melakukan sesuatu atau pun meninggalkannya). Seperti
menciptakan manusia dalam keadaan kaya atau sebaliknya yakni miskin,
memberi kesehatan atau sakit dan lain sebagainya.
Soal Apa maksud lafadz “ Istawa' ” pada firman Allah : Arrahmaanu
'Ala Al 'Arsy Istawaa (Surah Thaha :5)
Jawab Yg dimaksud
dengan kata Istiwa adalah
Istiwa yg pantas bagi keagungan Allah Ta'ala yg Maha Pengasih. Makna
Istiwa' sudah diketahui (Ma'lum) tapi bagaimana itu dilakukan Allah, tidak
diketahui (Majhul) dan tidak perlu dipertanyakan. Istiwa' Allah atas 'Arsy
tidak serupa dengan bersemayamnya manusia diatas perahu, hewan tunggangan
ataupun kendaraan. Barangsiapa menggambarkan Allah seperti itu, maka dia
telah terkena penyakit wahm (angan2 yg sia2) karena ia telah menyerupakan
Pencipta (Allah) dengan CiptaanNya (Makhluk), padahal telah jelas berdasarkan
akal dan dalil (Naql) bahwa Allah tidak menyerupai sesuatupun. Maka
sebagaimana dzat Allah tidak menyerupai sesuatupun dari ciptaanNya, maka
segala hal yg disandarkan kepada Allah tidak mungkin serupa dengan segala
hal yg ada pada makhluk.
Soal Apakah mungkin dikatakan bahwa Allah itu
memiliki dua tangan, mata dan selainnya ?
Jawab Telah disebutkan
hal tentang penyandaran satu tangan kepada Allah dalam firman Nya
“Tangan (kekuasaan)
Allah berada di atas tangan orang2 itu” (Surah Al Fath :10) Dan ayat tentang penyandaran dua tangan
kepada Allah dalam firman Nya :
“Apa yg mencegahmu untuk bersujud kepada
Dzat yg telah
menciptakanmu dengan
kedua tanganNya (KekuasaanNya) ?” (Surah
Shad : 75)
Dan ayat tentang
penyandaran “mata” kepada Allah dalam firman Nya :
“Dan bersabarlah akan
hukum tuhanmu dengan kedua mataKu
(perlindunganKu)” (Surah At Thuur : 48)
Adalah tidak boleh
menyandarkan kepada Allah kecuali apa yg telah ditetapkanNya dalam kitab yg
telah diturunkanNya atau yang telah ditetapkan oleh utusanNya
Soal Apakah yg dimaksud dengan lafadz Yad (tangan)
pada ayat tersebut di atas ?
Jawab Yg dimaksud
dengan lafadz Yad (tangan) pada ayat di atas adalah arti yg pantas bagi
Allah Subhaanahu Wata'ala, begitupun dengan lafadz A'yun (mata). Karena
segala hal yang disandarkan kepada Allah Subhaanahu Wata'ala maka tidak
akan sama dengan sesuatu yg disandarkan pada makhluk. Barangsiapa meyakini
bahwa Allah memiliki tangan seperti tangan makhluqNya atau meyakini Allah bermata
sebagaimana mata makhluqNya, maka dia telah terkena penyakit wahm (angan
sia2) karena telah menyerupakan Allah dengan ciptaanNya, padahal Tiada suatupun
yg serupa dengan Allah Subhaanahu Wata'ala.
Soal Kepada siapa pendapat di atas – yakni
tentang makna kata2 istiwa', yadain dan A'yun – disandarkan ?
Jawab Pendapat yg
telah diuraikan di atas tersebut adalah pendapat ulama Salaf (terdahulu).
Adapun Ulama khalaf (yg datang kemudian) mayoritas menafsirkan lafadz
Istiwa' dengan arti “ Istiila' ”
(menguasai), Menafsirkan kata “Yad”
dengan nikmat atau kekuasaan serta lafadz A'yun dengan Penjagaan (Hifdz) dan Pemelihara (Ri'ayah).
Hal itu karena
kebanyakan ulama khalaf tersebut khawatir jika kata2 tersebut tidak
ditakwil atau digeser dari makna dzahirnya maka akan terkena
pemahaman “Tasybih” (menyerupakan Allah
dengan CiptaanNya). Padahal baik Ulama Salaf maupun Khalaf telah sepakat, siapa
saja yg menyerupakan Allah dengan makhluqNya maka dia “Sesat” (Dhallun).
Sebagian dari mereka
mengatakan bahwa termasuk ke dalam tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk
) jika tidak ada dalil 'aqli dan Naqli yg menunjukkan bahwa orang tersebut
meyakini tanziih ( kesucian Allah ). Barangsiapa menyerupakan Allah dengan
makhlukNya
(menganggap Allah itu bertangan, bermata, duduk dan lain sebagainya) maka
pendapat itu berasal dari dirinya sendiri (bukan pendapat Ulama Salaf
maupun Khalaf).
Soal Bagaimana mungkin kita menetapkan sesuatu
(meyakini makna ayat Mutasyabihat apa adanya), lantas kita mengatakan
“Bagaimana Allah melakukannya itu tidak diketahui?
Jawab Hal itu
bukanlah sesatu yg aneh karena sesungguhnya kita mengetahui bahwa diri kita
memiliki sifat seperti berilmu, berkemampuan, berkehendak- di sisi lain
kita tidak mengetahui cara terjadinya sifat-sifat tersebut. Sebaliknya,
kita mendengar dan melihat tanpa tahu bagaimana bisa pendengaran dan penglihatan
itu terjadi.
Bahkan sesunguhnya
kita berbicara dan tidak tahu bagaimana pembicaraan itu bisa keluar. Jika
kita mengetahui bagaimana caranya hal itu terjadi maka hilanglah keraguan
kita. Dan banyak lagi hal yg serupa. Jika hal2 tersebut di atas disandarkan
pada diri kita (sementara kita tidak dapat memahaminya), maka bagaimana pula
halnya jika perkara tersebut disandarkan pada Allah Subhaanahu
Wata'ala.....
Soal Diantara dua pendapat tersebut, manakah yg
paling rajih (kuat) ?
Jawab Pendapat Ulama
salaf (terdahulu) lah yg paling kuat karena lebih aman dan kuat. Adapun
madzhab khalaf (ulama terkini), maka kita boleh memakainya saat dlarurat
dan hal itu berlaku bagi sebagian manusia yang dikhawatirkan terjatuh pada
keyakinan Tasybih (menyerupakan Allah dengan makhlukNya), jika kalimat2 di
atas tidak ditakwilkan bagi mereka. Maka menakwilkan hal tersebut di atas
dibolehkan menurut pendapat yg masyhur.
PEMBAHASAN KEDUA
KEYAKINAN KEPADA MALAIKAT,
TERDIRI DARI 3 MASALAH
Soal Siapakah malaikat itu ?
Jawab Mereka adalah
materi lembut yg diciptakan dari cahaya. Mereka tiada makan dan minum.
Mereka adalah hamba yg mulia dan tidak pernah durhaka kepada Allah
Subhaanahu Wata'ala. Apa yg diperintahkan_Nya kepada mereka, maka mereka
akan mengerjakannya.
Soal Apakah manusia bisa melihat Malaikat ?
Jawab Manusia tidak
bisa melihat malaikat dalam wujud asli mereka – kecuali para Nabi - karena
malaikat adalah materi yg lembut sebagaimana manusia tidak bisa melihat
udara yg memenuhi alam semesta karena bentuknya yg halus. Namun, jika malaikat
berubah dalam bentuk benda padat seperti manusia, maka manusia biasa bisa
melihat malaikat tersebut. Kemampuan para Nabi dan Rasul melihat malaikat dalam
wujud aslinya merupakan kelebihan yg berguna untuk talaqqi (menyampaikan)
masalah keagamaan dan hukum syariat, dan tidaklah dianggap aneh jika
terdapat makhluk diantara kita yg tidak bisa kita lihat dengan mata kepala.
Dan dalam keadaan
sadar, ada hal yg bisa menunjukkan hal itu pada akal dan membuka mata batin
kita. Karena diantara kita banyak benda - baik hidup atau benda mati - yg
tidak nampak oleh mata kepala kita. Seandainya tidak ada petunjuk, maka kita
akan menyangkanya tidak ada bentuk dan bekasnya. Sebagaimana tidak dianggap
aneh adanya hal-hal tertentu yg hanya bisa dilihat dengat mata hati
(abshar) saat mata kepala tidak bisa melihatnya. Karena sesungguhnya
perbedaan penglihatan (mata dan hati) hanya menunjukkan kuatnya hal yg
dilihat (dituju). Dan kelemahan penglihatan mata adalah sebagai pelajaran
bagi manusia yg memiliki mata hati (Ulil Abshar).
Soal Apakah pekerjaan para malaikat ?
Jawab Sebagian
diantara para malaikat tersebut bertugas sebagai perantara antara Allah dan
para utusanNya. Seperti malaikat Jibril 'alaihis salam. Ada diantara mereka
yg bertugas sebagai penjaga manusia (malaikat hafadzah), ada juga yg
menulis amal perbuatan manusia baik amal baik (malaikat Rakib) atau amal
buruk (malaikat 'Atid).Ada yg bertugas menjaga syurga dan segala
kenikmatannya (malaikat Ridlwan) dan ada yg menjaga neraka dengan segala
sisksanya (malaikat Malik).
Ada diantara mereka
yg menyangga 'arsy (makhluk
Allah terbesar), ada juga malaikat yg bertugas menjaga kebaikan dan
kemaslahatan umat manusia, dan banyak lagi sesuai dengan tugas yg
diperintahkan Allah bagi mereka.
PEMBAHASAN KE TIGA
KEYAKINAN TERHADAP KITAB
ALLAH SUBHAANAHU WATA'ALA
Soal Bagaimana bentuk keyakinan terhadap kitab2
Allah Subhaanahu Wata'ala ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini sesunguhnya Allah memiliki kitab kitab yg diturunkan kepada para
utusanNya. Kitab2 tersebut menjelaskan perintah, larangan, janji dan
ancaman Allah bagi yg melanggarnya.
Kitab tersebut adalah
Kalam (firman) Allah secara hakiki yg dilakukanNya tanpa menyerupai
tatacara ucapan manusia. Dia menurunkan kitab tersebut berupa wahyu.
Diantara kitab tersebut yg wajib kita imani ada 4, yaitu : Taurat, Injil,
Zabur dan Alquran.
Soal Bagaimana keyakinan kita tentang Kitab Taurat ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya Taurat adalah termasuk salah satu kitab dari Kitab2
Allah Subhaanahu Wata'ala yg diturunkan kepada Nabi Musa 'Alaihis Salam yg
bergelar Kaliimullloh. Kitab taurat diturunkan untuk menjelaskan hukum
agama, akidah yg benar yg diridlai Allah dan kabar gembira akan datangnya
Nabi dari keturunan Nabi Ismail, yaitu Nabi kita Muhammad Alaihis Shalatu
Wassalam.
Dan kitab itu juga
berisi isyarat akan kedatangan beliau dengan aturan (syariat) baru yg
menunjukkan umat manusia menuju Dar As Salam (Negeri Kedamaian yakni
Syurga).
Soal Bagaimana
keyakinan Ulama pakar sehubungan dengan Kitab Taurat yg ada di zaman ini
ditangan orang Ahli Kitab (Yahudi) ?
Jawab Keyakinan Ulama
pakar tentang hal itu, bahwasanya taurat yg ada saat ini telah mereka ubah
isinya. Diantara bukti akan hal itu adalah tidak adanya penyebutan tentang
syurga, neraka, hari kebangkitan dari kubur, hari perkumpulan di padang
makhsyar dan juga hari pembalasan. Padahal hal itu semua merupakan perkara
yg penting yg selalu disebutkan di kitab2 Ilahi. Termasuk diantara bukti
lain, di dalamnya terdapat perubahan tentang masalah wafatnya Nabi Musa 'Alaihis
Salam yakni di bab Akhir. Intinya adalah bahwasanya Hanya taurat yg
diturunkan kepada nabi Musa lah yg benar.
Soal Bagaimana seharusnya keyakinan kita
terhadap Kitab Zabur ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwa Kitab Zabur termasuk salah satu dari Kitab-kitab Allah
Subhaanahu Wata'ala yg diturunkan Allah kepada Sayyidina Dawud 'Alaihis
Salam. Isinya antara lain sekumpulan dan dzikr, nasehat serta hikmah dan
tidak terdapat hukum syari'at di dalamnya, karena Nabi Dawud Alaihis Salam
diperintahkan untuk mengikuti syariat Nabi Musa 'Alihis Salam.
Soal Bagaimana seharusnya keyakinan kita
terhadap Kitab Injil ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwa Kitab Zabur termasuk salah satu dari Kitab-kitab Allah
Subhaanahu Wata'ala yg diturunkan Allah kepada Sayyidina 'Isa Al Masiih
'Alaihis Salam. Kitab ini diturunkan untuk menjelaskan hakikat kehidupan
dan ajakan kepada umat manusia untuk meng Esa kan Allah, menghapus sebagian
hukum taurat yg berupa cabang-cabang untuk tujuan penerapannya, dan berisi
kabar gembira akan datangnya Penutup para Nabi (Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi
Wasallam).
Soal Bagaimana keyakinan Ulama pakar sehubungan
dengan Kitab Injil yg ada di zaman ini ditangan orang Ahli Kitab (Kristen)
?
Jawab Keyakinan Ulama
pakar tentang hal itu, bahwasanya Injil yg ada saat ini terdiri dari empat
jenis yg dikarang oleh 4 orang Kristen yg TIDAK PERNAH berjumpa
dengan nabi 'Isa 'Alihis Salam sama sekali.
Mereka adalah
Mathius, Markuz, Lukas dan Yohannes (empat jenis injil dinamakan dengan nama
mereka masing2). Setiap jenis injil dari empat jenis tersebut saling
bertentangan satu dengan yg lainnya dalam banyak hal. Dan sungguh orang2
nasrani (kristen) memiliki banyak lagi injil selain 4 injil ini, akan
tetapi sekitar seratus tahun setelah diangkatnya Nabi 'Isa 'Alihis Salam ke
langit oleh Allah, mereka mengganti isinya dan merusaknya hingga menjadi
lebih dari empat jenis injil ini, dengan tujuan menyelamatkannya dari
banyaknya pertentangan dan perbedaan (jadi sudah bukan merupakan injil yg asli).
Soal Bagaimana keyakinan kita terhadap Alquran ?
Jawab Hendaknya kita
meyakini bahwasanya Alquran adalah kitab yg paling mulia. Allah Subhaanahu
Wata'ala menurunkannya kepada Nabi yg paling mulia diantara nabi-nabi_Nya,
yakni Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wasallam. Kitab Alquran adalah
kitab ilahi yg paling akhir diturunkan dan ia menghapus masa berlaku kitab2
sebelumnya.
Hukum yg ada dalam
Alquran tetap berlaku hingga hari kiamat. Tidak mungkin Alquran bisa
dirubah atau diganti. Dan Alquran adalah tanda kenabian terbesar Rasulullah
SAW karena keberadaan Alquran sebagai mujizat terbesar.
Soal Karena sebab apakah Alquran disebut sebagai
mujizat terbesar ?
Jawab Alquran disebut
sebagai mujizat terbesar karena keberadaannya sebagai ayat 'aqliyah yg
abadi sepanjang masa dan bisa direnungkan setiap saat dengan akal fikiran.
Mujizat selain Alquran tidak berlaku seiring bergantinya waktu dan tidak meninggalkan
bekas kecuali hanya cerita. Bentuk kemukjizatan Alquran adalah dia
diturunkan dengan kefasihan dan keindahan bahasa diluar kemampuan bahasa
manusia.
Karena itu Nabi
Muhammad SAW menantang dengan Alquran kepada orang 'Arab asli. Mereka
adalah kaum yg paling fasih lisannya, paling baik penguaasaan ilmu balaghah
dan bayan karena di zaman itu ilmu balaghah dan retorika (khitob) keduanya
telah mencapai tingkat tinggi, seakan akan diluar akal dan mencengangkan
pikiran. Rasulullah SAW hidup bersama mereka selama 23 tahun dan telah
menantang mereka dengan Alquran dengan tantangan yg sungguh2, dengan
Alquran pula beliau mematahkan keraguan dan kritik mereka terhadap Alquran serta
mengalahkan keinginan mereka untuk mendebat Alquran.
Terkadang beliau
menantang mereka untuk membuat satu surat seperti yg ada dalam Alquran, dan
mereka boleh meminta pertolongan kepada siapa saja baik dari golongan jin
maupun manusia. Terkadang beliau menyindir mereka atas kelemahan
ketidakmampuan mereka dalam memecahkan persoalan tersebut padahal mereka
adalah kaum yang berjiwa tak mau dihina, mudah tertantang serta memiliki semangat
kesukuan yg tinggi namun tetap saja mereka gagal memenuhi tantangan itu.
Mereka meninggalkan
perlawanan kata_kata dan menggantinya dengan perlawanan dengan ketajaman
pedang serta mengganti perang kata2 dengan dengan tombak (kekerasan) dan di
masa itu mereka gagal memenuhi tantangan untuk membuat satu surat saja yg
sama seperti dalam Alquran. Maka siapakah selain mereka yg lebih lemah
(tidak mampu) lagi dalam memenuhi tantangan ini, padahal tantangan itu
telah lewat lebih dari 1300 tahun, dan belum pernah ditemukan seorang ahli
bahasa pun yg mampu membuat yg serupa dengannya baik ia seorang muslim
ataupun orang yg mengaku Islam.
Hal itu menunjukkan
bahwa Alquran bukanlah ucapan manusia, akan tetapi ia adalah Kalam Sang
Maha Pencipta yg Maha Perkasa dan Maha Kuasa. Dia menurunkan Alquran
tersebut sebagai pembenar akan kerasulan utusanNya dan penjelas ucapanNya.
Hal ini cukup sebagai bukti salah satu keistimewaan Alquran.
Dan banyak sekali
bukti kebenaran Alquran, Pertama, adalah penyebutan kejadian dalam Alquran
yg belum terjadi dan akhirnya menjadi kenyataan persis seperti yg
diberitakan dalam Alquran. Kedua, kita tidak akan bosan mendengarnya meski
ia dibaca berulang ulang. Ketiga, di dalamnya terhimpun berbagai pengetahuan
yg tidak dimiliki oleh bangsa Arab maupun selain mereka. Keempat, Alquran
menyebutkan kisah_kisah yg telah terjadi di masa lalu dan keadaan umat
terdahulu. Padahal orang yg diturunkan Alquran kepadanya (Rasulullah
Shallallaahu Alaih Wasallam) adalah seorang yg ummi (tidak bisa membaca dan
menulis)– karena cukup bagi beliau mendapat pengetahuan melalui wahyu –
hal itu menjadi salah
satu bukti dapat diterimanya kemukjizatan Alquran.
PEMBAHASAN KE EMPAT
KEYAKINAN KEPADA PARA UTUSAN
ALLAH
'ALAHIMUS SALAAM
Soal Bagaimana keyakinan kita kepada para utusan
Allah Alaihim Salam ?
Jawab Hendaknya kita
meyakini bahwasanya Allah memiliki para utusan yang diutusNya sebagai wujud
rasa sayang dan keutamaanNya. Tujuannya agar para utusan tersebut memberi
kabar gembira akan datangnya pahala bagi orang yang berbuat baik dan
sebagai pemberi peringatan akan datangnya siksa kepada orang yg berbuat
dosa. Selain itu juga agar para utusan tersebut memberi penjelasan atas
permasalahan agama dan dunia serta memberi sesuatu yg bermanfaat bagi
manusia agar memperoleh derajat yg mulia. Para utusan tersebut diberi
penguat berupa tanda yg jelas maupun mukjizat yang luar biasa. Utusan yang pertama
adalah Nabi Adam Alihis Salam dan yang terkahir adalah Nabi kita, Muhammad
'Alaihi Shalaatu Wasallam.
Soal Apakah yang dimaksud dengan Nabi ?
Jawab Yang dimasud
dengan Nabi yaitu manusia yang diberikan wahyu (pengetahuan) berupa aturan
Syara' meski tidak diperintahkan untuk menyampaikan. Jika Nabi tersebut
diperintah Allah untuk menyampaikan wahyu, maka mereka juga dinamakan
dengan Rasul.
Maka setiap Rasul
pasti seorang Nabi, namun setiap Nabi belum tentu Rasul.
Soal Berapakah jumlah para Nabi ?
Jawab Jumlah para
Nabi tidak diketahui secara pasti. Nama para Nabi yg disebutkan dalam
Alquran ada 25 orang, mereka adalah : Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail,
Ishaq, Ya'qub, Yusuf, Ayyub, Syu'aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman,
Ilyas, Yasa', Yunus, Zakariyya, Yahya, 'Isa dan Muhammad 'Alaihimus Shalaatu
Wassalam. Dan mereka semua adalah
juga seorang Rasul.
Soal Apa yang dimaksud dengan Mu'jizat ?
Jawab Mu'jizat adalah
sesuatu yang tidak biasa terjadi yg muncul dari seorang penyampai risalah
kenabian yg sesuai dengan dakwahnya, dengan tujuan untuk menantang orang yg
ingkar untuk melakukan yg serupa dengan mu'jizat tersebut.
Soal Apa hikmah dibalik dinampakkannya Mu'jizat
dari para Nabi ?
Jawab Hikmahnya
adalah sebagai pertanda akan kebenaran dakwah mereka. Karena setiap ajakan
(dakwah) yang tidak disertai dalil maka tidak akan didengar. Selain itu,
mu'jizat juga berfungsi sebagai pembeda antara para nabi dengan orang yg
berpura pura menyampaikan risalah kenabian. Hal itu cocok dengan hadist
Qudsi Allah : “ HambaKu benar atas apa yg disampaikannya”
Soal Bagaimana bentuk penjelasan yg menunjukkan
bahwa mu'jizat sebagai pembenar para Nabi serta kecocokannya dengan hadist
qudsi di atas ?
Jawab Penjelasan yg
menunjukkan bahwa mu'jizat sebagai pembenar para Nabi bisa dimengerti
dengan contoh – dan bagi Allah sebaik baik
contoh - berikut :
Seandainya ada
seseorang yg berdiri dalam di balai pertemuan yg besar, di depan seorang
raja besar yang bijak :
“ Wahai sekalian
manusia, saya adalah utusan dan kepercayan Raja yang mulai ini bagi kalian.
Dia mengutusku untuk menyampaikan sesuatu kepada kalian. Raja ini
mengetahui apa yg kukatakan, dia mendengar apa yg kuucapkan dan dia juga
melihatku. Tanda bahwa saya tidak berbohong adalah saya akan meminta raja
untuk berbuat sesuatu yang tidak biasa dilakukan (biasanya memerintah maka
kali ini akan diperintah), maka dia (raja) akan menuruti apa yg saya minta.
Kemudian orang tersebut berkata kepada raja “wahai raja, jika Engkau
membenarkan apa yg saya sampaikan, mohon anda berbuat sesuatu diluar
kebiasaan anda (dari memerintah menjadi diperintah). Tolong anda berdiri 3
kali berturut turut “!. Kemudian raja yg bijak tersebut melakukan apa yg
diperintahakan orang tersebut. Maka jamaah yang hadir akan tahu seketika
bahwa orang tersebut benar dengan apa yg telah disampaiakannya. Maka perubahan
kebiasaan Raja tersebut cocok dengan ucapannya bahwa dia benar2 telah
memerintahkan orang tersebut dan tidak ada lagi manusia yg ragu bahwa dia
benar2 utusan raja.
Para Nabi 'Alahim
Salam telah menyampaikan risalah Allah yang diturunkan kepada mereka kepada
manusia, dan Dia (Allah) Maha Mengetahui, Maha Mendengar dan Maha Melihat
atas dakwah para Nabi tersebut. Apabila mereka memohon kepada Allah untuk menampakkan
mu'jizat luar biasa dan diluar kebiasaan manusia yg tidak bisa ditiru oleh
manusia biasa, maka Allah akan mengabulkannya dan memberi para Nabi tersebut
kemampuan untuk menampakkan mu'jizat tersebut. Maka hal itu menjadi pembenar
dari Allah atas apa yang diperbuat bagi para Nabi (dakwah mereka).
Mu'jizat itu sama
seperti pembenaran dengan ucapan bahkan lebih dari itu mu'jizat menjadi sesuatu
yg wajib sebagai bukti akan kebenaran para Nabi dalam menyampaikan risalah.
Karena pembenaran dari Allah yg Maha bijak dan Maha Mengetahui serta Maha Kuasa
atas para pendusta, adalah suatu hal yg jelas bisa terjadi. Apalagi,
mu'jizat adalah sebagai salah satu bukti kebenaran para Nabi disamping
bukti lain akan kenabian mereka, yakni sifat dan perbuatan para Nabi
tersebut yg benar benar baik serta sangat sempurna.
Soal Apakah perbedaan antara Mu'jizat dengan
Sihir ?
Jawab Sihir adalah
hal luar biasa di luar akal yg mungkin untuk ditandingi. Karena sihir
terjadi karena sebab2 tertentu yg barangsiapa mengetahui rahasianya dan
bisa mendatangkan sebab tersebut maka dia bisa melakukan sihir tersebut.
Sebenarnya, sihir itu bukanlah sesuatu yang luar biasa, karena menjadi luar
biasa karena orang yg melihatnya tidak mengetahui rahasia penyebab terjadinya
sihir. Adapun mu'jizat adalah benar2 hal luar biasa diluar kebiasaan yg
tidak mungkin ditandingi.
Maka tidaklah mungkin
para tukang sihir dapat melakukan apa yang dilakukan para Nabi, baik
membuat orang mati menjadi hidup, ataupun merubah tongkat menjadi ular. Oleh
karena itu, para tukang sihir Fir'aun beriman kepada Nabi Musa saat mereka
melihat tongkat beliau menjadi ular yg nyata, dan mereka pun melempar
tongkat serta tali tamparnya karena mengetahui bahwa apa yg terjadi pada
tongkat Nabi Musa bukanlah sebuah sihir. Sihir itu bersumber dari jiwa yang
penuh nafsu amarah keburukan dan menghasilkan kerusakan. Sedangkan mu'jizat
berasal dari jiwa yang suci dan mengahasilkan kebaikan dan petunjuk.
Soal Apakah perbedaan antara Mu'jizat dengan
Karomah ?
Jawab Karomah adalah
kejadian luar biasa yg keluar dari seorang wali (kekasih Allah) dan karamah
tidak berhubungan dengan dakwah kenabian. Adapun mu'jizat berhubungan
dengan dakwah kenabian.
Wali adalah seseorang
yg mengetahui secara mendalam akan Allah dan sifat2 Nya. Mereka adalah
orang2 yg taat dan menjauhi dosa serta keburukan. Mereka menjaga diri dari
kesenangan dan syahwat.
Penampakan karomah
pada diri mereka adalah sebagai bentuk
kemulyaan dari Tuhan
serta tanda kedekatan dan terkabulnya doa mereka. Karomah adalah juga -
seperti Mu'jizat para Nabi – diturunkan bagi kaumnya, karena tidak mungkin
seseorang menjadi wali kecuali karena mereka mengakui risalah para Rasul
Allah dan mengikuti jalan mereka sepenuh hati. Andaikata ada seseorang yg
mengaku wali namun tidak mengikuti para jalan Rasul dan bebas membuat
jalannya sendiri maka tidak mungkin muncul karomah pada dirinya serta ia bukan
wali Allah, bahkan dia adalah musuh Allah dan Wali syaithan. Sebagaimana
telah disiratkan oleh Firman Allah yg berbicara kepada Nabi Alaihis Salam
mengenai klaim sebuah kaum yg mengaku mencintai Allah. Firman tersebut
adalah :
"Katakanlah
(Wahai Nabi), jika kalian mengaku mencintai Allah maka ikutilah jalanku
(Nabi), maka Allah akan mencintai kalian dan Dia akan mengampuni dosa
kalian. Dan Allah Maha Pengampun serta Maha Pengasih. Katakanlah (Wahai
Nabi), "Taatlah kalian kepada Allah dan Rasul. Jika kalian berpaling
maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 Kafir" (Surah Ali 'Imron 32).
Soal Sifat apakah yang wajib ada pada diri para
Nabi Alaihimus Salam ?
Jawab Sifat yang
wajib ada pada diri para Nabi Alaihimus Salam ada empat, yaitu Sidq (Jujur), amanah (dapat dipercaya), Tabligh (Menyampaikan Risalah)
dan Fathanah (Cerdas).
Makna Sidq bagi mereka adalah bahwasanya berita yg dibawa para Nabi
tersebut cocok dengan kenyataan dan sesuai dengan perintah, tidak mungkin
ada kebohongan sedikitpun pada diri mereka. Makna Amanah bagi mereka adalah
bahwasanya baik lahir maupun bathin mereka terjaga dari hal2 yang tidak
diridlai oleh Tuhan yg telah memilih mereka dari seluruh manusia.
Makna Tablgh bagi
mereka adalah bahwasanya mereka menerangkan kepada manusia segala hal yg
telah diperintahkan oleh Allah untuk disampaikan dengan penjelasan yg
paling baik dan mereka tidak menyembunyikannya sedikitpun. Seangkan makna
fathonah bagi mereka adalah bahwasanya para Nabi tersebut adalah manusia
paling sempurna daya ingat dan pemahamannya.
Soal Sifat apakah yang mustahil ada pada diri
para Nabi Alaihimus Salam ?
Jawab Sifat yang
mustahil ada pada diri para Nabi Alaihimus Salam ada empat, yaitu Kadzib (Pembohong), 'Isyaan (Durhaka), Kitman (Menyembunyikan ajaran)
dan Ghoflah (Pelupa).
Begitupun mustahil ada pada diri para Nabi setiap sifat cacat (kekurangan)
yg ada pada manusia meskipun itu tidak berdosa seperti memiliki pekerjaan
atau nasab yg jelek atau sesuatu yang menjadi kekurangan menyangkut hikmah
atas diutusnya mereka, seperti bisu dan tuli.
Soal Jika memang sifat durhaka tidak terdapat
pada diri para Nabi, maka bagaimanakah dengan peristiwa Nabi Adam yg
memakan buah khuldi yg dilarang untuk dimakan ?
Jawab Sesungguhnya
peristiwa itu terjadi karena Nabi Adam dalam keadaan lupa. Allah Subhaanahu
Wata'ala berfirman dalam Surat Thaaha 115 :
“Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam
dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan
yang kuat “.
Dan orang yg lupa
tidaklah terhitung durhaka dan tidak dimintai pertanggung jawaban. Adapun penisbatan
dosa bagi Adam dalam firman Allah subhaanahu wata'ala dalam surat Thaaha
121:
“Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu
nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya
dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan
sesatlah ia.”
Maka Allah memilih
Adam dan Adampun bertaubat kepadaNya
sehingga Allah
memberinya petunjuk (hidayah). Karena sumber
kesalahan kepada
Allah adalah karena lupa yg timbul dari kesadaran penuh Adam. Sementara
kesalahan yg diperbuat semata mata karena lupa tidaklah terhitung sebagai
dosa bagi pelakunya. Namun hal itu (melakukan kesalahan karena lupa) terhitung
sebagai maksiyat bagi Nabi Adam untuk menunjukkan kemulyaan kedudukan
beliau dan ketinggian derajatnya. Meski kesalahan itu kecil namun dianggap sebagai
kesalahan besar. Adapun keputusan Allah Subhaanahu Wata'ala kepada Adam
karena kesalahannya – yaitu menurunkannya ke dunia ini , pengakuan Adam
akan kesalahannya dan terus menerusnya Adam beristighfar – maka hal itu
semata mata untuk menambah ketinggian derajat Adam. Karena hal itu membuat
pahala dan kebaikannya bertambah.
Semua itu juga
dianalogikan bagi setiap kesalahan dan dosa yg
diperbuat oleh para
Nabi. Karena kesalahan itu dirangkaikan dengan ketinggian kedudukan mereka,
dan kesalahan mereka semata mata terjadi karena berhubungan dengan
kesempurnaan ketaatan mereka kepada Allah. Kesalahan dan dosa itu tidak
terjadi sebagaimana yg terjadi pada manusia selain mereka karena perbuatan
itu terjadi disebabkan taawwul atau karena lupa dan tanpa sengaja. Adapun kesadaran
dan permohonan ampuna mereka atas kesalahan tersebut, hal itu adalah
sebagai sarana menambah ma'rifat (pengetahuan) mereka akan Tuhannya,
ketinggian wara' (kehati hatian) serta taqwa mereka. Juga semua itu berfungsi
sebagai penambah pahala dan kedekatan mereka, serta mempertinggi derajat
dan pangkat mereka di sisi Allah.
Soal Hal apa saja kah yg Yajuuz (boleh) ada pada
diri para Nabi 'Alaihimus Salam ?
Jawab Dibolehkan ada
pada diri para Nabi segala macam sifat kemanusiaan yang tidak mengurangi
derajat kemulyaan mereka, seperti makan dan minum, lapar dan haus,
menghindar dari panas dan dingin, capek dan istirahat, sakit dan sehat,
begitupun berdagang dan bekerja dengan pekerjaan tertentu yg tidak nista,
karena mereka adalah manusia yang boleh melakukan apa yg dilakukan manusia
selain hal-hal yang dapat mengurangi derajat kemulyaan mereka.
Soal Apakah hikmah di balik penyakit dan rasa
sakit yg dialami oleh para Nabi Alaihimus Salam ?
Jawab Hikmah di balik
itu semua – meski adalah manusia terbaik dan bebas dari dosa, adalah agar
dilipatkan pahala serta semakin memperjelas ketaatan, komitmen dan
kesabaran mereka kepada Allah Subhaanahu Wata'ala. Juga semua itu disebabkan
agar umat manusia berpedoman (mencontoh) mereka ketika mereka ditimpa bala'
dan berputus asa.
Dan juga agar umat
manusia mengetahui bahwa dunia adalah tempat bencana dan cobaan, bukan
tempat yg penuh kemulyaan dan kebaikan semata. Hikmah lain adalah agar para
Nabi tersebut mensifati diri mereka dengan sifat ketuhanan karena telah
melihat keluarnya mu'jizat yang jelas dari dirinya, dan menyadari bahwa
semua itu terjadi karena izin dan ciptaan Allah Ta'ala semata. Bukan yg
selainNya.
Hikmah berikutnya
adalah bahwasanya meskipun mereka berkemampuan dan kehebatan yg tinggi,
mereka tetaplah seorang hamba Tuhan yg lemah yang tidak bisa mendatangkan
manfaat dan menolak bahaya.
Soal Ringkasan apakah yg harus kita yakini
sehubungan dengan keadaan para Nabi 'Alahimus Sholaatu Wasallam ?
Jawab Kita wajib
meyakini bahwasanya para Nabi 'Alahimus Sholaatu Wasallam memiliki segala
sifat elok. Mereka bersih baik lahir maupun bathin, ucapan dan perbuatannya
bebas dari hal-hal yg jelek. Para Nabi juga dapat bersifat layaknya manusia
biasa yg tidak mengurangi ketinggian derajat dan martabatnya. Dan hendaknya
meyakini bahwa Allah Ta'ala telah memilih mereka diantara penghuni seluruh
alam, mengutus mereka bagi alam ini agar seluruh alam mengerti terhadap perintah
dan hukum Allah.
Kita juga meyakini
para Nabi tersebut tidak pernah melanggar ketentuan pokok agama karena pokok
agama bergantung pada satu keyakinan yg tidak bercabang dan serta tidak
akan berubah. Andaikata para nabi menyelisihi sebagian perkara syari'at
maka itu adalah perkara cabang bukan pokok syariat. Karena perilaku para
Nabi yang menyelisihi sebagian perkara cabang tersebut mendatangkan hikmah di
baliknya dan bahwasanya perkara cabang tersebut selalu berubah karena
berbedanya umat, masa, tempat, keadaan dan adat kebiasaan.
Soal Ada berapa sifat jaiz yg ada pada diri Nabi
kita Muhammad Shallallaahu Alihi Wasallam yg membedakan Beliau dengan para
Nabi lain ?
Jawab Nabi kita
Muhammad Shallallaahu Alihi Wasallam memiliki tiga sifat Jaiz yg membedakan
Beliau dengan para Nabi lain. Pertama, beliau adalah Nabi yg paling utama.
Kedua, Beliau diutus bagi seluruh umat manusia. Ketiga, Beliau adalah
penutup sekalian Nabi dan tidak ada lagi Nabi setelah beliau.
Soal Mengapa Nabi kita Muhammad Shallallaahu
Alihi Wasallam adalah sebagai Penutup para Nabi ?
Jawab Karena hikmah
dibalik diutusnya para Nabi adalah untuk mengajak makhluk Allah (manusia)
untuk menyembah Al Haq (Allah) dan menunjukkan mereka jalan yg benar baik
dalam urusan dunia manupun akhirat. Mengajarkan manusia tentang perkara yg
tidak nampak oleh penglihatan mereka (ghaib), serta hal-hal yg tidak
terjangkau oleh akal fikiran mereka (syurga, neraka dll) serta menetapkan dalil2
yg benar dan menghilangkan ketidakjelasan yg batil.
Dan sungguh syariat
Beliau telah sempurna karena menjelaskan semua hal di atas dengan bentuk yg
tidak mungkin disamai oleh ajaran yang lebih sempurna. Ajaran beliau juga
cocok bagi seluruh ummat, di setiap masa, tempat dan keadaan. Maka tidak
ada lagi kebutuhan makhluk terhadap Nabi setelah Beliau Shallallaahu Alihi
Wasallam.
Karena kesempurnaan
telah sampai pada batasnya. Dari pemaparan tersebut menjadi jelaslah
rahasia di balik diutusnya beliau bagi seluruh makhluk, karena beliau
adalah makhluk paling sempurna baik fisik maupun akhlak nya.
Soal Kenapa dikatakan bahwasanya Nabi kita
adalah penutup para Nabi, padahal Nabi 'Isa 'Alihis Salam kelak akan turun
di akhir zaman ?
Jawab Sesungguhnya
Nabi 'Isa 'Alaihis Salam akan turun di akhir zaman dengan membawa ajaran
Nabi kita Muhammad Shallallaahu Alihi Wasallam, bukan membawa ajaran beliau
sendiri. Karena ajaran beliau telah dihapus karena lamanya waktu dimana
mengamalkan ajaran beliau cocok dengan hikmah yg telah disebutkan di atas.
Maka beliau menjadi khalifah (pengganti) Nabi Muhammad, menjadi wakil
Beliau dalam menyampaikan risalahnya kepada Ummat ini. Dan keyakinan itu termasuk
akidah Nabi kita Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wasallam.
Soal Apa saja kah mu'jizat Nabi kita Muhammad
'Alaihis Salam ?
Jawab Sesungguhnya
mu'jizat Nabi kita Muhammad 'Alaihis Salam itu banyak sekali, diantaranya
adalah Alquranul Karim. Alquran adalah tanda kenabian terbesar, terbaik dan
paling jelas. Dan telah disebutkan sebelumnya beberapa bentuk kemu'jizatannya.
Alquran itu tanda kenabian yg abadi selamanya karena sang Pembawanya
(Rasulullah) adalah penutup para Nabi. Diantara mu'jizat beliau yg lain
adalah mengalirnya air dari sela-sela jemari saat perjalanan bersama para shahabat
beliau yg mulia, sementara saat itu dalam kondisi sangat kehausan dan tidak
ada air kecuali sedikit sekali. Maka kemudian Beliau meletakkan telapak
tangan di dalam wadah air yg sedikit itu maka air itu seakan akan menjadi
banyak sehingga cukup untuk minum semua orang, bahkan lebih. Dan hal itu
terjadi berulang ulang.
Termasuk juga diantara
mu'jizat beliau adalah berubahnya makanan yang sedikit menjadi banyak
sehingga banyak sekali orang yg hadir menjadi kenyang karenanya, pun ini
terjadi beberapa kali. Dan masih banyak mu'jizat yg lain yg disebutkan dalam
kitab “Dalaa-ilun Nubuwwah (Tanda2 Kenabian) ”.
Soal Bagaimanakah perjalanan hidup (sirah) Nabi
kita Shallallaahu Alihi Wasallam ?
Jawab Telah sepakat
dan sekata para Ulama berpendapat bahwasanya sejarah kehidupan Nabi kita
adalah sejarah terbaik secara mutlak. Dan sungguh, orang-orang kafir
(orientalis) pun telah mengakuinya. Bagaimana tidak, sedangkan hal itu
(kehidupan Nabi) adalah terang bagaikan matahari di seperempat siang . Dan sungguh
para ahli sejarah telah menyebutkan bahwa Beliau Rasulullah Shallallaahu
Alihi Wasallam adalah manusia paling baik nasab keturunannya, dan manusia
paling elok perilakunya.
Beliau menyambung
silaturahim (hubungan persaudaraan), suka menolong orang yg membutuhkan,
suka menanggung beban dan kekurangan orang, serta penyabar. Diantara sifat
beliau adalah pemaaf, suka memberi kemudahan dan welas asih serta halus
budinya. Tidak berbuat sesuatu keculai yg ada hak kebenaran atau hak
ciptaan Tuhan. Beliau adalah pendiam karena dalam diam itu beliau
memikirkan rahasia-rahasia alam Malakut.
Apabila beliau
berbicara maka selalu tuntas, yakni kalimatnya sederhana namun berisi makna
yg banyak berupa lautan hikmah. Beliau adalah manusia paling fasih dalam
berbicara, seorang yang humoris di beberapa keadaan namun meski humoris,
kata-kata yang terucap selalu berisi kebenaran. Beliau sangat berserah diri
kepada penjagaan Allah bagi beliau di setiap waktu (pasrah).
Berada di garis terdepan
ketika kebatilan merajalela dan terus berada dalam kondisi demikian di setiap
waktu. Beliau sangat rendah hati (tawadlu'), namun di balik kerendahan hati
dan kearifan beliau, menyimpan kewibawaan yang besar yg tidak bisa
ditandingi satupun manusia, sampai2 para shahabat tidak kuat menatap wajah
beliau. Dan di setiap majlis beliau keadaan selalu tenang, seakan akan ada
burung yg sedang hinggap di kepala setiap hadirin. Mereka tidak saling
memutus pembicaraan dan tidak pernah ada pembicaraan seputar aib seseorang
di dalamnya. Semua orang dewasa, bahkan anak2 Musyrik pun menjuluki beliau
dengan sebutan Al Amin (Yg dapat dipercaya).
Dan setelah beliau
mendakwahkan risalah kenabian, musuh-musuh beliau - dengan segala sifat
permusuhan dan hinaan mereka – tidak menemukan celah keburukan sedikitpun
pada diri beliau dan tidak ada jalan untuk mencela pribadi beliau. Beliau mengajarkan
manusia kebijaksanaan dan hukum agama dan mengajak mereka menuju Darus
Salam (akhirat). Sungguh telah sempurna ilmu dan amal siapa saja yg
mengikuti beliau, dan barangsiapa tidak mau mengikuti beliau, maka sungguh
telah kehilangan hal diatas baik sekarang maupun dimasa mendatang. Dan
sungguh Allah telah menjadikan agamaNya (Islam) jelas melebihi agama lain.
Dan Dia mengabadikan
nama Rasulullah yg indah ini baik pada lisan pengikutnya maupun penentangnya
sepanjang masa. Barangsiapa mempelajari buku sejarah kehidupan Beliau yg
menyebutkan akhlaknya yang mulia dan elok, maka ia akan mengetahui bahwa
beliau adalah
manusia paling mulya
di seluruh alam, baik dalam sifat yg nampak maupun yg tidak.
PEMBAHASAN KE LIMA
IMAN KEPADA HARI AKHIR
(KIAMAT)
Soal Apakah yg
dinamakan dengan hari akhir, dan apakah artinya beriman kepada hari akhir
tersebut ?
Jawab Yg dinamakan
dengan hari akhir yaitu hari yg keadaanya sangat dahsyat sampai-sampai anak
kecil menjadi beruban rambutnya. Manusia di hari itu bangkit dari kuburnya
dan mereka berkumpul di satu tempat untuk proses hisab (penghitungan amal).
Kemudian akhirnya mereka
akan ditentukan
apakah akan penuh kenikmatan (syorga) ataukah penuh siksaan (adzab).
Adapun beriman kepada
hari akhir yaitu dengan cara membenarkan bahwasanya hari itu pasti akan datang
dan akan jelas segala macam berita yg telah disampaikan dalam Alquran
maupun hadist tentang keadaan hari itu.
Soal Apa yg harus kita yakini mengenai hari
akhir dan hal2 yg berhubungan dengannya ?
Jawab Pertama kali
kita harus meyakini adanya pertanyaan dalam kubur, kemudian kenikmatan dan
siksa dalam kubur, kemudian akan dikumpulkannya jasad manusia kemudian akan
kembali menjadi bentuk seperti saat pertama diciptakan, kemudian manusia
akan dihitung amalnya dan ditimbang. Kemudian akan dibagikan kepada manusia
catatan amalnya, bisa lewat tangan kanan atau tangan kiri.
Dilanjutkan dengan
melewati jembatan (shiroth) dan terkahir orang yg beriman akan dimasukkan
ke syurga tempat kenikmatan dan orang kafir akan dimasukkan ke neraka
tempat siksa yg pedih.
Soal Jelaskan keyakinan kita sehubungan dengan
adanya pertanyaan kubur serta kenikmatan atau siksa dalam kubur ?
Jawab Kita harus
meyakini bahwasanya saat mayyit diletakkan dalam kuburnya, maka ruhnya akan
kembali ke jasadnya sekedar dia mampu memahami pembicaraan dan menjawab pertanyaan
kubur. Kemudian akan datang kepadanya 2 malaikat dan mereka akan bertanya tentang
: Siapakah Tuhannya, Siapa Nabinya, apa Agama yg dianutnya, dan
perkara-perkara yang telah diwajibkan Allah untuk dilaksanakannya.
Apabila mayyit
tersebut termasuk orang yg beriman dan beramal shalih maka ia akan mampu
menjawab soal tersebut dengan pertolongan Allah Subhanahu Wata'ala dengan
jawaban yg memuaskan tanpa merasa takut dan gentar terhadap kedua malaikat
tadi. Allah akan membuka mata batinnya dan memperlihatkan pintu syurga dan memberinya
sebagian nikmat yg agung. Kemudian dikatakan kepadanya “ini adalah ganjaran
bagi siapa saja yg di dunia berjalan lurus mengikuti perintah agama.
Apabila mayyit
tersebut termasuk orang yg kafir atau munafiq maka dia akan dibuat kaget
dan takut dan gagal menjawab pertanyaan kubur.
Maka kedua malaikat
tadi akan menyiksanya seketika dengan siksaan yang pedih. Allah akan
membuka mata batinnya hingga dia melihat pintu neraka. Mayyit tersebut akan
disiksa dengan bermacam siksa dan kesakitan. Kedua malaikat tersebut akan
berkata kepadanya “ inilah balasan bagi siapa yg ingkar terhadap Tuhan nya
dan mengikuti hawa nafsunya semata”.
Soal Apabila mayyit seseorang dimakan oleh
binatang buas sehingga jasad tersebut berada dalam perut hewan itu, atau
mayyit jatuh di lautan kemudian termakan oleh ikan, apakah mayyit tersebut
masih tetap akan ditanya oleh malaikat dan mendapat nikmat atau siksa kubur
?
Jawab Benar, setiap
manusia yang meninggal akan ditanya tentang pertanyaan kubur dan kemudian
akan disiksa atau diberi nikmat. Maka tidak ada bedanya apakah mayyit
tersebut dipendam di kuburan, atau berada dalam perut binatang buas atau
berada jauh di dasar laut – karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu
serta Maha Mengetahui dan Mengerti keadaan segala sesuatu.
Soal Jika memang dalam kubur roh mayyit
dikembalikan ke dalam jasadnya kemudian ditanya oleh malaikat dan mendapat
siksa atau kenimatan, maka mengapa manusia tidak dapat melihatnya ?
Jawab Sesungguhnya
Allah subhaanahu wata'ala menutup penglihatan manusia dari hal tersebut,
tujuaannya adalah sebagai ujian bagi mereka agar menjadi jelas siapakah yg
beriman kepada hal ghaib dan siapa yg tidak dan ragu serta bimbang akan hal
tersebut. Seandainya manusia melihat keadaan dalam kubur, tentu saja mereka
akan beriman semuanya, sehingga tidak ada perbedaan antar manusia, tidak
ada perbedaan mana baik dan mana buruk serta tidak ada beda antara yg mulia
dan hina.
Soal Adakah dalam hal ini perumpamaan yg dapat
mendekatkan pada pemahaman hati ?
Jawab Ya, sebagai
perumpamaan dalam masalah ini yaitu sebagaimana orang yang tidur. Orang yg
tidur melihat hal2 yg menyenangkan dan penuh kenikmatan atau bahkan
sebaliknya, ia melihat hal-hal yang menyedihkan dan menyakitkan dalam
tidurnya. Dan seseorang yg ada disamping serta melihat orang tersebut tidak
bisa menyaksikan apa yg ada dalam mimpi orang yg tidur tadi serta tidak
bisa merasakannya.
Begitupun dengan
keadaan mayyit yg ditanya malaikat dan
menjawabnya dalam
kubur. Ia mendapat nikmat atau siksa sedangkan tak seorang manusia pun yg
hidup bisa melihat keadaannya dan tidak mengetahuinya.
Soal Bagaimana keyakinan kita terhadap Hari dibangkitkannya
jasad. Dan apakah manusia akan dibangkitkan seperti bentuk semula saat ia diciptakan
?
Jawab Yaitu Hendaklah
kita meyakini bahwasanya setelah seluruh manusia mati, Allah akan menghidupkannya
kembali dalam bentuk sebagaimana awal penciptaannya. Maka seluruh manusia
akan bangkit dari kuburnya dan mereka akan dikumpulkan ke satu tempat yang bernaman
“Almauqif” (tempat berhenti).
Soal Bagaimana keyakinan kita terhadap Hisab
(Penghitungan amal manusia) ?
Jawab Yaitu Hendaklah
kita meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata'ala setelah mengumpulkan
seluruh manusia ke satu tempat, Dia akan menghitung setiap amal manusia dan
menetapkan apakah amal itu baik atau buruk dan seluruh anggota tubuh
manusia akan menjadi saksi. Maka akan menjadi jelas segala rahasianya dan
anggota tersebut akan mengeluarkan hujjah. Hari itu tidak akan diterima
alasan sedikitpun. “Barangsiapa beramal baik meski sebesar dzarrah (atom) maka
ia pasti akan melihatnya dan Barangsiapa beramal buruk meski sebesar
dzarrah (atom) maka ia pun pasti akan melihatnya “.
Soal Bagaimana keyakinan kita terhadap adanya
Mizan (Timbangan Amal) dan Pemberian Catatan Amal ?
Jawab Yaitu Hendaklah
kita meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata'ala setelah menghisab amal
manusia dan memutuskan jenis amal mereka, maka kemudian amal manusia akan
ditimbang agar menjadi jelas bagi setiap manusia ukuran berat amalnya.
Barangsiapa jumlah amal baiknya lebih banyak dari amal buruknya, maka ia
akan diberikan Kitab Catatan Amalnya lewat tangan Kanan. Dan sebaliknya, Barangsiapa
jumlah amal buruknya lebih banyak dari amal baiknya , maka ia akan
diberikan Kitab Catatan Amalnya lewat tangan Kiri.
“ Dan sungguh hal itu
adalah kerugian yg sangat besar”.
Soal Bagaimana keyakinan kita terhadap As
Shiroth (Jembatan di atas Neraka) ?
Jawab Shiroth adalah jembatan
yg dibentangkan memanjang di atas neraka untuk dilewati seluruh manusia.
Maka kaki orang yg beriman dan taat akan mampu melewatinya hingga sampai ke
syurga. Diantara orang beriman tersebut ada yg melewatinya bagaikan petir,
sebagian melewatinya bagaikan kuda yg melesat dan ada yg tertatih tatih.
Dan kaki orang yg ingkar (kafir) dan kaki orang beriman yg masih berbuat maksiyat
akan terpeleset saat melewati shiroth tersebut dan tercebur ke dalam
neraka. Dan tidaklah termasuk aneh jika Allah mempermudah hambaNya melewati
shiroth bagi orang2 yang beruntung karena Dia lah juga yg dengan mudah
membuat burung dapat terbang di angkasa.
Soal Apakah di hari itu berlaku syafa'at
(pertolongan) dari seseorang ?
Jawab Di hari itu,
para Nabi, para Wali (orang yg dekat dengan Allah), Alim Ulama yg
mengamalkan ilmunya dan para pahlawan yg gugur syahid diberi izin oleh
Allah untuk memberi Syafa'at (bantuan).
Soal Kepada siapa sajakah mereka diberi izin
Allah untuk memberi syafa'at tersebut ?
Jawab Mereka akan memberi
syafa'atnya kepada sebagian orang beriman yang berbuat maksiyat.
Soal Apakah di hari itu seseorang dapat memberi
Syafa'at kepada orang kafir ?
Jawab Tak satupun
Para Nabi – meski mereka adalah manusia paling utama diantara yg umat
manusia- untuk memohonkan syafa'at kepada Allah walaupun hanya kepada satu
orang kafir. Karena mereka mengetahui bahwasanya kalimat adzab telah nyata
ditujukan bagi orang kafir tersebut. Dan sesungguhnya Allah Subhanahu
waTa'ala tidak mengijinkan hal itu (syafa'at). Allah yg Maha Mulia
berfirman :
“ …Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa
izin-Nya... “ (Albaqarah 255).
Allah juga berfirman
:
“Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat)
orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai
perkataannya”. (Thaha 109)
Soal Apakah yang disebut dengan “ Alkautsar
“?
Jawab Alkautsar
adalah nama sebuah sungai di syurga yg airnya lebih putih dari susu dan
rasanya lebih manis daripada madu. Barangsiapa meminum airnya seteguk saja,
maka ia tidak akan haus selamanya.
Soal Bagaimana keadan (hukum) orang mukmin
yg taat setelah dihisab ?
Jawab Keadaan (Hukum)
seorang mukmin yg taat setelah ia dihisab adalah masuk ke syurga dan ia
kekal abadi di dalamnya yg penuh dengan segala macam kenikmatan dan
kebaikan Soal Bagaimana keadan (hukum) orang kafir atau orang munafik setelah dihisab ?
Jawab Keadaan (Hukum)
seorang orang kafir atau orang munafik setelah ia dihisab adalah masuk ke
neraka dan ia kekal abadi di dalamnya. Tidak akan diringankan sedikitpun
siksa dan kesakitan di dalamnya.
Soal Bagaimana keadan (hukum) orang mukmin
yg berdosa setelah dihisab ?
Jawab Keadaan (Hukum)
seorang orang mukmin yg berdosa setelah ia dihisab adalah jika Allah berkenan
mengampuninya maka ia akan masuk syurga sejak awal dan abadi di dalamnya.
Namun apabila Allah tidak berkenan mengampuninya, maka Dia akan menyiksanya
di dalam neraka sesuai dengan jumlah dosanya, kemudian ia dikeluarkan dan masuk
ke dalam syurga serta abadi di dalamnya.
Soal Apakah Jannah (syurga) itu ?
Jawab Syurga adalah
tempat segala kenikmatan berada. Tempat yg didambakan seluruh manusia., tempat
segala keindahan dipandang mata. Syurga adalah tempat dimana belum pernah
ada mata yg melihatnya, belum pernah didengar oleh telinga dan sedikitpun
tidak ada hati manusia yg mampu menggambarkannya (saking nikmatnya).
Soal Apakah Naar (neraka) itu ?
Jawab Neraka adalah
tempat segala siksa berada. Seluruh siksa dan rasa sakit ada di dalamnya yg
tidak pernah terbayangkan oleh pemahaman manusia (saking ngerinya).
PEMBAHASAN KE ENAM
TENTANG IMAN KEPADA QADLA' DAN
QADAR (KETENTUAN ALLAH
Soal Bagaimana keyakinan kita terhadap adanya
qadla dan qadar ?
Jawab Hendaklah kita
meyakini bahwasanya seluruh perbuatan manusia baik yang membutuhkan usaha
(ikhtiyari) - seperti berdiri, duduk, makan dan minum - maupun tanpa usaha
(idltirori) -seperti jatuh – semua itu terjadi karena kehendak Allah
Subhaanahu Wata'ala. Dan ketentuan (takdir) itu telah dibuat Allah sejak
zaman azla (zaman sebelum ada sesuatu kecuali Allah), dan pengetahuan Allah
tentang semua itu telah ada sebelum hal tersebut terjadi.
Soal Kalau memang Allah adalah Sang Pencipta
segala perbuatan manusia, bukankah itu berarti manusia adalah majbur (dipaksa)
dalam setiap perbuatannya, dan setiap yg dipaksa maka tidak berhak mendapat
pahala atau siksa ?
Jawab Bukan demikian
maksudnya. Manusia tidaklah dipaksa sama sekali karena dia memiliki
keinginan sendiri yg dapat mengantarkannya ke sisi baik atau sisi buruk.
Manusia juga dikaruniai akal fikiran dimana dengan akal tersebut ia bisa
memilih diantara sisi baik atau buruk. Jika ia menggunakan kehendaknya ke
sisi yg baik, maka menjadi nyatalah kebaikan yg ia kehendaki. Dan ia akan
mendapat pahala atas hal itu karena telah berbuat baik dan kehendak
juziyyah nya bergantung pada sisi baik itu. Apabila kehendaknya memilih
sisi buruk maka menjadi nyatalah keburukan yg ia kehendaki dan dia mendapat
siksa atasnya karena keburukan itu terjadi karena keinginannya, dan
kehendak juziyyah nya bergantung pada sisi buruk itu.
Soal Berilah sebuah contoh yg dapat memudahkan
hati untuk memahami bahwasanya seorang hamba tidaklah dipaksa atas
perbuatannya ?
Jawab Setiap manusia
memungkinkan untuk mengetahui bahwa ia tidak dipaksa atas segala perbuatannya.
Sebagai contoh dia bisa membedakan saat tangannya menulis dan saat gemetar.
Karena gerakan tangan saat menulis, sesungguhnya gerakan itu disandarkan kepada
dirinya dengan mengatakan “aku menulis dengan usaha dan keinginanku”. Adapun
gerakan tangan saat gemetar maka hal itu tidak bisa disandarkan pada
dirinya (terjadi di luar kehendaknya) dan dia tidak mengatakan : “aku
menggerakkan tanganku” , namun dia mengatakan :
“sesungguhnya hal itu
(gerakan tanganku saat gemetar) terjadi di luar keinginanku”.
Soal Pelajaran apa yg dapat dipetik dari contoh
di atas ?
Jawab Dapat diambil
pelajaran dari contoh tersebut bahwasanya setiap manusia dapat memahami dengan
pendekatan sederhana, bahwa perbuatannya dibagai menjadi dua Pertama, perbuatan yang terjadi
dengan usaha dan kehendaknya. Seperti makan makan, minum, memukul seseorang
dan lain sebagainya. Kedua,
perbuatan yg terjadi di luar usahanya seperti jatuh dan lain sebagainya.
Soal Hal apakah yg mengiringi perbuatan seorang
hamba jika perbuatan tersebut termasuk Ikhtiary (terjadi karena usaha
manusia) ?
Jawab Perbuatan
seorang hamba yg bersifat ikhtiary apabila berupa perbuatan baik maka akan
mendapat pahala, dan apabila berupa perbuatan buruk maka akan mendapat dosa
(siksa). Adapun jika perbuatan itu bersifat Idltirory (tanpa usaha) maka
tidak akan dituntut apapun atas terjadinya perbuatan itu.
Soal Jika seseorang memukul saudaranya dengan
dzalim dan karena permusuhan, atau melakukan perbuatan buruk dan dosa serta
semacamnya, lantas ia berdalih bahwa perbuatan itu terjadi karena sudah
ditakdirkan, Apakah dapat diterima alasan tersebut ?
Jawab Sesungguhnya
alasan hamba tersebut tidak dapat diterima, baik di sisi Allah Subhaanahu
Wata'ala mupun di sisi manusia. Karena terdapat kehendak terbatas (iradah
juziyyah) pada diri hamba itu, ia pun diberi kemampuan, usaha dan juga akal
fikiran.
Soal Sebutkanlah ringkasan dari seluruh
pembahasan di atas ?
Jawab Sesungguhnya
wajib bagi setiap manusia yg mukallaf (telah dibebani kewajiban), hendaklah
meyakini dengan teguh dan mantap, bahwasanya seluruh perbuatan, ucapan dan
setiap gerak geriknya - baik maupun buruk – semua itu terjadi karena
kehendak, ketentuan dan atas sepengetahuan Allah Subhaanahu Wata'ala. Akan
tetapi hanya kebaikan yg diridlainya sedangkan keburukan tidak diridlainya.
Dan hendaklah manusia
menyadari bahwa ia dianugerahi kehendak terbatas (juziyyah) dalam
perbuatannya yg bersfiat pilihan (ikhtiary).
Dia akan diberi
pahala atas perbuatan baik dan mendapat siksa karena perbuatan jahat. Dan
tidak ada alasan baginya untuk berbuat kejahatan. Dan sungguh Allah tidak
akan mendzalimi hamba-hamba_Nya.
PENUTUP
PEMBAHASAN TENTANG BEBERAPA
MASALAH PENTING
“MENGIKUTI PERKARA YG TELAH
LAMPAU
DIKUTIP DARI PENDAPAT ULAMA
SALAF
Soal Apakah boleh membicarkan hakikat Dzat Allah
dengan menggunakan akal pikiran?
Jawab Tidak
dibolehkan membicarakan hakikat dzat Allah menggunakan akal pikiran, karena
akal itu terbatas untuk memahami hakikat dzat Allah Subhaanahu Wata'ala
Sang Pencipta. “ Segala hal yg terlintas dalam hatimu maka Allah tidaklah seperti itu “.
Soal Jika akal pikiran tidak mampu memahami
hakikat Dzat Allah Ta'ala, maka bagaimana kita bisa sampai ke ma'rifat
(mengenal Allah) yg telah diwajibkan atas tiap manusia?
Jawab Sesungguhnya
mengenal Allah itu bisa tercapai dengan mengetahui sifat sifat Allah berupa
AlWujud (Ada), AlQidam (Dahulu), AlBaqa' (Kekal), Mukholafatu Lil Hawaadits
(Tidak Serupa dengan apapun), Qiyaamuhu Binafsihi (Mandiri dan tidak
membutuhkan apapun), AlWahdaniyyah (Maha Esa), Alhayah (Maha Hidup), Al
'Ilm (Maha Mengetahui), AlQudroh (Maha Kuasa), Al-Iraadah (Maha Berkehendak),
As Sam-i' (Maha Mendengar), AlBashar (Maha Melihat) dan Alkalam (Maha
Berfirman).
Soal Dengan perantara
apa kita dapat mengetahui keberadaan Allah Ta'ala
sedangkan mata kita tidak bisa melihatNya?
Jawab Kita dapat
mengetahui keberadaan dan Kekekalan sifat Allah Ta'ala melalui jelasnya
hasil kekuasaanNya dalam ciptaanNya yg berifat baru yang diciptakanNya
dengan penuh ketelitian dan menakjubkan sehingga mencengangkan akal.
Seperti langit dan segala hal yg di dalamnya berupa matahari, bulan dan
bintang. Begitupun dengan bumi dan segala hal di dalamnya seperti segala macam
sumber (air dan mineral), pepohonan dan makhluk hidup lain dimana manusia
termasuk di dalamnya. Manusia diciptakanNya dalam sebaik baik bentuk, yg diberi
segalam macam sifat kesempurnaan dan keutamaan. Diberi kesempurnaa dengan
akal yg kuat. Maka sebagainya seseorang yg melihat bangunan ia mengetahui
pasti ada yang menciptakan bangunan itu. Pun jika seseorang melihat sebuah
tulisan pasti ia mengetahui bahwa ada yg menulisnya meski ia tidak melihat
atau mengetahui khabar penulisnya.
Begitupula dengan
manusia yg mengamati alam raya ini, yg diciptakan dengan penuh ketelitian
dan menakjubkan dan indah, maka ia dapat mengetahui bahwa ada Sang Pencipta
yg bersifat Maha Awal, Maha Menetahui, Maha berkehendak, Maha Kuasa dan
Maha Bijak.
Soal Apakah dalam masalah ini terdapat contoh
pada makhluk, yaitu adakah terdapat sesuatu yang jelas keberadaanya meski
tidak nampak?
Jawab Ada, contoh
dalam masalah ini adalah ruh. Sesungguhnya kita semua meyakini keberadaan
ruh meski kita tidak mampu menyaksikannya, kita hanya melihat pengaruh ruh
tersebut tanpa melihatnya langsung lewat penglihatan dan kita tak mampu
menjangkau hakikatnya dengan akal pikiran. Begitupun Allah Subhanahu
Wata'ala. Sesunguhnya Dia meski tak nampak oleh mata penglihatan kita, dan
kita tak mampu menjangkau hakikat DzatNya dengan akal pikiran kita, kita
meyakini keberadaan Dzat Allah yg memiliki sifat sempurna, dengan cara melihat
segala ciptaanNya yg rumit dan penuh keajaiban, sebagai orang yg
menyaksikan keberadaan Nya lewat lisan perbuatan dan ucapan.
Soal Apakah diperbolehkan memperbincangkan
dengan panjang lebar hakikat ruh dan membahasnya?
Jawab Hal itu tidak
diperkenankan karena kemampuan akal itu terbatas dalam memahami hakikat
ruh. Membahasnya dengan panjang lebar hanya akan membuang waktu dan hal itu
adalah dalil terbesar akan keterbatasan akal manusia. Manusia bahkan tidak
bisa memahami hakikat ruh padahal ruh adalah ciptaan Allah yg ada dalam
dirinya sendiri, maka hendaklah menghentikan keinginan mengetahui hakikat Dzat
PenciptaNya yg tidak menyerupai apapun.
Soal Apakah mungkin melihat Allah Subhaanahu
Wata'ala dengan mata kepala?
Jawab Secara akal,
melihat Allah dengan mata kepala adalah mungkin. Sedangkan menghuni syurga
bagi orang yg beriman adalah benar menurut dalil Naqli. Sesungguhnya Allah
Subhaanahu Wata'ala itu ada dan setiap hal yg ada mungkin untuk dilihat.
Allah Subhaanahu Wata'ala berfirman :
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada
hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat “ (Al
Qiyaamah 22-23).
Maka kelak mereka
(orang beriman) akan menyaksikan Tuhan nya di hari kiamat dengan cara yg
tidak diketahui manusia (Bila Kayf). Dan orang kafir dihalangi
penglihatannya untuk melihat Allah, sebagai tambahan atas kesedihan dan
penyesalan mereka.
Soal Apakah penglihatan mata itu nyata?
Jawab Benar, dan hal
itu karena sebagian manusia, yg umum maupun khusus jika melihat sesuatu
dalam keadaan baik dan menakjubkan maka yg dilihatnya dapat terkena bencana
dan bahaya. Akan tetapi manusia yg seperti ini sangat sedikit, maka tidak
layak bagi manusia menyibukkan pikirannya dengan hal itu dan menganggap sebagian
besar hal yg terjadi kepadanya karena pengaruh penglihatan atau karena
sihir sebagaimana yg banyak dilakukan oleh para wanita, karena hal itu
kecerobohan dan kurang berhati hati.
Soal Bagaimana mata bisa memberi kesan melihat
(atsar) padahal ia adalah bagian tubuh manusia yg lembut dan tidak berhubungan
langsung dengan hal yg dilihat serta tidak ada sesuatu yg keluar dari mata
yg dapat menghubungkan mata dengan hal yg dilihat?
Jawab Tidak ada yg
dapat menghalangi adanya hal kecil yg dapat memberi kesan yg kuat, dan
sebuah kesan tidak disyaratkan terjadi dengan adanya hubungan langsung.
Sesungguhnya kita menyaksikan sebagian orang yg memiliki bentuk tubuh
tertentu dan kekuatan, jika melihat seseorang dengan rasa marah maka bisa
saja orang yg dilihatnya menjadi kaget dan gugup, dan mungkin seakan akan
dia telah terkena sesuatu yg membuatnya celaka padahal sesungguhnya sama
sekali tidak ada yg menguasainya yg dapat dirasakan oleh inderanya. Dan
tidak ada hubungan serta persentuhan antara yang merasakan takut dan orang
yg membuat kesan rasa takut tersebut.
Besi magnet dapat
menarik besi tanpa harus bersentuhan dan tanpa mengeluarkan sesuatu yg
dapat membuatnya tertarik. Akan tetapi penyebabnya adalah hal yg lembut dan
tidak nampak. Bahkan hal yg lembut dapat memberi kesan yg lebih kuat
daripada hal yg nampak.
Sesungguhnya hal-hal
yg besar itu bermula dari keinginan dan niat, sedangkan keduanya adalah hal
yg bersifat ma'nawi (perkara hati). Maka tidaklah dianggap aneh jika mata
dapat memberi kesan (pengaruh) kepada hal yg dilihatnya padalal ia adalah
sesuatu yg lembut dan tidak adanya hubungan langsung (bersambung) dengan yg
dilihat serta tanpa harus mengeluarkan sesuatu dari mata tersebut agar dapat
memberi kesan (pengaruh).
Soal Umat siapakah yg paling mulia setelah para
Nabi 'Alaihimus Salam?
Jawab Umat yg paling
utama dari seluruh umat lain adalah ummat Nabi Muhammad Shallallaahu
'alaihi wasallam dan diantara mereka yg paling utama adalah para sahabat yg
mulia. Para shahabat adalah orang orang yang berkumpul dengan Nabi kita Alaihis
Salam dan beriman kepada beliau serta mengikuti cahaya kebenaran (Alquran)
yg diturunkan kepada beliau. Dan diantara para sahabat yg paling mulia adalah
khalifah yg empat (Syayidina Abu Bakr, Syayidina 'Umar, Syayidina 'Utsman
dan Syayidina 'Ali KW.)
Soal Apakah Isra' dan Mi'raj itu?
Jawab Isra' adalah perjalanan malam
Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi Wasallam dari Masjid Al Haram di Makkah
menuju ke Masjidil Aqsha di AlQuds (Palestina). Peristiwa tersebut benar
adanya karena telah tercantum dalam Alquran yg mulia. Sedangkan yg dimaksud
dengan Mi'raj adalah
peristiwa naiknya Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi Wasallam malam tersebut
dari Masjidil Aqsha ke langit, dan beliau berkumpul dengan para Malaikat yg
mulia sebagai penghormatan dan pemulyaan para malaikat kepada beliau.
Dan peristiwa itu
telah diterangkan dalam hadist hadist shahih dan peristiwa ini mungkin terjadi
yg telah diceritakan oleh manusia yg jujur (Rasulullah), maka wajib
mengimaninya sesuai dengan dzahirnya.
Hal itu tidaklah
mengherankan – karena dialah Dzat yg dapat menerbangkan burung di angkasa,
menjadikan bintang dapat melintasi jarak yg jauh dalam sekejap dengan
gerakannya, sebuah jarak yg tidak mampu dilewati manusia dalam waktu jutaan
tahun – apabila Dia berkenan mengangkat kekasih piliha nNya diantara
manusia, untuk naik ke langit dalam waktu sekejap. Sedangkan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
Soal Apakah doa dapat bermanfaat bagi yg
didoakan, dan apakah pahala sedekah orang hidup bisa sampai kepada mayyit
jika pahalanya dihadiahkan kepadanya?
Jawab Sesungguhnya
sedekah itu adalah perkara yg digemari dan doa serta merendahkan diri
kepada Allah itu diharapkan. Keduanya bermanfaat di sisi Allah Ta'ala baik
bagi orang hidup maupun yg telah mati.
Soal Apakah kenikmatan dalam syurga itu bersifat
rohani atau jasmani, apakah juga yg terjadi dalam neraka- dan apakah nikmat
syurga serta siksa neraka itu kekal ataukah terbatas waktunya?
Jawab Sesungguhnya
syurga itu berisi dua macam nikmat, yakni rohani dan jasmani. Nikmat rohani
berupa kenikmatan yg dirasakan oleh ruh seperti bertasbih, beribadah,
melihat Allah Subhaanahu Wata'ala dan mengetahui bahwa Dia telah Ridla
terhadap ahli syurga. Sedangkan kenikmatan jasmani berupa kenikmatan yang
dirasakan oleh jasmani seperti makan, minum dan menikah.
Begitu juga dengan
siksa neraka yg terdiri dari dua macam, yakni siksa ruhani dan siksa
jasmani pula. Kenikmatan di syurga maupun siksa dalam neraka keduanya kekal
abadi selamanya dan tidak akan berhenti, dan penduduk keduanya abadi di
dalamnya, syurga dan neraka saat ini sudah ada (diciptakan oleh Allah).
Soal Apakah mungkin seorang wali dapat mencapai
derajat Nabi dan apakah wali dan apakah wali dapat sampai pada suatu
keadaan dimana kewajiban agama telah gugur baginya?
Jawab Tidak mungkin
seorang wali dapat mencapai derajat seperti salah satu Nabi Alahim Salam
sama sekali. Dan tidak mungkin seseorang – selama ia berakal sehat dan
telah baligh (dewasa) - dapat mencapai keadaan dimana perintah dan larangan
agama dapat gugur atas dirinya serta dia diperbolehkan berbuat sesuka
hatinya. Barangsiapa menyangka hal itu dapat terjadi pada wali, maka
sungguh ia telah kafir. Begitupula telah dihukumi kafir orang yg menyangka
bahwasanya syariat agama ini di dalamnya (bathin) menyalahi dengan apa yg nampak
(dzahir) itulah yg dinamakan hakikat (kesejatian), sehingga mereka
mentakwil ayat yg qoth'iy (telah jelas maknanya) dan menggunakannya tidak
sesuai dengan makna dzahirnya, sebagaimana orang yg menganggap malaikat sebagai
kekuatan akal dan syaithan sebagai kekuatan was was.
Soal Apakah yg dimaksud dengan Mujtahid, dan
siapakah Mujtahid yg boleh diikuti pendapatnya ?
Jawab Mujtahid adalah
seseorang yg sangat memahami kaidah2 syariat dan dalil2nya dan biasa
memikirkan dengan mendalam keduanya sehingga menghasilkan pemahaman yg kuat
tentang apa yg dimaksud oleh pembuat syariat (Allah). Adapun Ulama Mujtahid
itu ada banyak sekali.
Dan Mujtahid yg
pendapatnya layak untuk diikuti serta boleh diambil kesimpulan pendapat nya
ada empat. Mereka adalah : Abu
Hanifah Nu'man Bin
Tsabit (Imam Hanafi), Malik Bin Anas (Imam Malik), Muhammad Bin Idris As Syaafi;i (Imam
Syafi'i) serta Ahmad Bin Hanbal (Imam Hanbali) Semoga Allah meridloi mereka semua.
Sesungguhnya alasan
para Ulama memilih untuk mengikuti mereka bukan selain keempatnya - meski
telah mencapai derajat mujtahid - adalah karena banyaknya kesimpulan hukum
yg telah mereka ambil dalam masalah2 agama karena mereka telah mencurahkan
tenaganya untuk memikirkan masalah-masalah tersebut, sehingga jarang ada permasalahan
yg tidak disebutkan hukumnya. Selain itu juga karena pendapat madzhab
mereka telah sampai kepada kita secara sambung menyambung (mutawattir),
maka hendaknya kita mengikuti pendapat salah satu dari empat mujtahid
tersebut, kecuali untuk kondisi darurat, jika tidak demikian maka kita bisa
jatuh dalam talfiq (mencampur
adukkan hukum dari beberapa madzhab dalam satu masalah), dan akhirnya hal
itu tidak sesuai dengan satupun pendapat empat Ulama di atas.
Soal Mengapa para Ulama Mujtahid berbeda
pendapat dalam beberapa masalah?
Jawab Sesungguhnya
para Ulama Mujtahid di atas tidak berbeda pendapat dalam masalah ushuluddiin (masalah pokok2
agama/ keyakinan) dan tidak pula dalam pokok cabang2 (furu') masalah agama
sama sekali karena ketetapan dalil atas masalah-masalah tersebut telah
jelas. Mereka hanya berbeda dalam sebagian masalah furu' (cabang) karena tiadanya
nash (dalil) yg jelas dan pasti tentang masalah itu, karena sesungguhnya
masalah juziyyah tidak mudah bersepakat atasnya dan perbedaan di dalamnya
adalah sebuah kemudahan.
Maka masing-masing Ulama
Mujtahid mencurahkan seluruh kemampuannya yg luas untuk mengeluarkan hukum
atas masalah tersebut sesuai dengan Kitab dan Sunnah sesuai apa yg nampak.
Barangsiapa benar atas kesimpulan hukumnya, maka dia mendapat dua pahala,
dan barangsiapa salah kesimpulan hukumnya maka dia mendapat satu pahala
karena usaha kerasnya mencari kebenaran sesuai usahanya. Perbedaan diantara
para Ulama mujtahid adalah rahmat bagi ummat, karena perbedaan itu hanya
dalam masalah cabang (far'iyyah), sedangkan perbedaan dalam hal itu menjadi
kemudahan bagi manusia serta hilangnya kesulitan dan bahaya atas mereka.
Apabila mereka sedang dalam kondisi terpaksa (sulit) maka mereka boleh
melakukan mana yg lebih mudah dan jika dalam keadaan lapang maka dia bisa melakukan
yg lebih hati2 atau lebih layak dan jelas.
Soal Apakah syarat (pertanda) kiamat itu?
Jawab Syarat
terjadinya kiamat (tanda2 yg menunjukkan telah sangat dekatnya saat kiamat)
ada beberapa hal, diantaranya : Bangkitnya Dajjal yaitu sesorang yg buta
matanya dan keluar dalam keadaan beragama yg buruk serta jauh dari ilmu.
Dia mengaku memiliki
sifat ketuhanan dan mampu menampakkan beberapa keajaiban dan dia hanya
orang yang lemah iman dan keyakinannya saja. Termasuk pertanda kiamat yaitu
keluarnya hewan melata dari bumi yg mampu mengetahui manusia melalui wajah
mereka. Maka barangsiapa beriman maka hewan itu akan menjadikan suatu
pertanda baginya yg membuat orang tersebut dikenali sebagai mukmin. Dan
barangsiapa kafir, maka hewan itu pun akan membuat pertanda baginya sehingga
orang itu dikenali sebagai kafir dan hewan itu bisa berbicara kepada manusia
tentang keadaan manusia itu.
Pertanda kiamat lain
adalah terbitnya matahari dari barat sehari dari beberapa hari. Saat itu
akan ditutup pintu taubat dan tidak akan diterima taubat satupun manusia.
Termasuk pertanda kiamat yaitu keluarnya Ya'juj dan Ma'juj,
mereka adalah segolongan manusia yang paling banyak berbuat kerusakan di
muka bumi di masa lalu.
Saat Iskandar
Dzulqornain sampai di daerah jajahan mereka, maka para tetangga Ya'juj dan
Ma'juj melaporkan kepadanya dan Dzulqornain pun bersedih karena perbuatan
mereka. Dan wilayah yg memisahkan Ya'juj dan Ma'juj dengan penduduk
tersebut adalah sebuah celah sempit diantara dua gunung. Maka kemudian
Dzulqornain membangun penghalang yg sangat tinggi dari besi dan menyimnya
dengan timah cair sehingga jadilah benteng penahan tersebut bangunan yg
kokoh dan licin yg tidak mudah dilobangi ataupun dilompati.
Apabila telah dekat
masa keluar mereka, maka terbukalah benteng itu karena beberapa sebab
sehingga mereka akan menyebar di muka bumi dan memperbanyak berbuat
kerusakan di seluruh wilayah bumi. Maka penuduk tersebut memohon kepada
Tuhan mereka (Allah) untuk menghilangkan perbuatan buruk dan rusak Ya'juj
Ma'juj, maka Allah menghancurkan dan mengganti mereka dengan cara menghapus
sisa-sisa mereka.
Termasuk juga
diantara tanda akan terjadinya kiamat yaitu turunnya Nabi 'Isa Alaihis
Salam saat fitnah menimpa kaum muslimin dan berbagai macam cobaan menimpa
mereka. Maka beliau datang memperbaiki keadaan ummat ini dan menghilangkan
segala kesedihan, membunuh dajjal dan membersihkan manusia dari hawa nafsu
dan kesulitan.
Soal Siapakah orang yg beruntung itu?
Jawab Orang mukmin yg
shalih yg mengerjakan hal2 yg benar dan memenuhi perintah penciptaNya, mematuhi
syariat baik yg nampak atau tidak dan berlawanan dengan dunia yg selalu
berubah (dia tetap istiqomah) dialah orang yg beruntung dan orang yg baik
serta mendapat tambahan kebaikan. Kita memohon kepada Allah agar menunjukkan
kita agar menjadi orang yang beruntung tersebut. Dan semoga Dia menjadikan
kita termasuk orang yg menempuh jalan yg terbaik. Dan segala puji bagi
Allah yg dengan nikmatnya maka menjadi sempurnalah kebaikan dan semoga sebaik
baik kemulyaan tercurah kepada Nabi yg paling mulya , Nabi Muhammad
Shallallaahu 'Alaihi Wasallam.
|